Semarak HAB ke-79, Kemenag Probolinggo Adakan Pengukuran Arah Kiblat Serentak

128

PROBOLINGGO, MADUTV – Dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama Republik Indonesia, Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo melaksanakan Gerakan Pengukuran Arah Shalat (Gerpas) serentak di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo pada Selasa pagi (24/12/2024).

Kegiatan ini melibatkan ratusan Penyuluh Agama Islam, baik berstatus PNS, PPPK, maupun Non-PNS, yang bekerja sama di setiap kecamatan. Mereka membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 2 hingga 3 kecamatan untuk menentukan lokasi masjid atau mushalla yang menjadi sasaran pengukuran arah kiblat.

Tidak hanya penyuluh agama, kegiatan ini juga diikuti oleh tokoh agama, masyarakat setempat, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas). Tujuannya untuk memberikan sosialisasi pentingnya pengukuran arah shalat yang benar sesuai syariat Islam.

Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Probolinggo, Sholehuddin, mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program unggulan dalam pendampingan masyarakat. Fokus utamanya adalah memberikan edukasi kepada para takmir masjid dan masyarakat luas terkait arah kiblat

“Masih banyak masjid di Kabupaten Probolinggo yang arah kiblatnya belum tepat. Ini menjadi tugas kami untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Dengan pengukuran ulang, mereka akan lebih khusyuk dalam melaksanakan shalat,” jelas Sholehuddin.

Menurutnya, target dari program ini adalah sebanyak mungkin masjid dan mushalla yang diukur ulang arah kiblatnya, sehingga bisa mendapatkan sertifikat dari Kementerian Agama. Hal ini akan memberikan jaminan bahwa arah kiblat sudah sesuai dengan ketentuan syariat.

“Sebagian besar penyuluh agama sudah dilatih untuk melakukan pengukuran arah kiblat secara profesional. Kini saatnya mereka membuktikan kemampuan mereka di lapangan,” tambahnya.

Teknik dan Akurasi Pengukuran
Wildan Mahbubul Haq, salah seorang pembimbing pengukuran arah shalat, menjelaskan bahwa arah kiblat di wilayah barat Kabupaten Probolinggo berada di sudut 24 derajat dari sisi kanan barat hakiki. Ia juga memberikan panduan sederhana bagi masyarakat yang ingin melakukan pengukuran secara mandiri.

“Gunakan alat kompas dengan akurasi tinggi, busur, dan benang. Pastikan sudutnya berada pada posisi yang tepat,” jelas Wildan.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak memicu polemik jika ditemukan pergeseran arah kiblat di masjid setelah pengukuran ulang. “Jika terjadi perbedaan, para tokoh agama, ormas, dan penyuluh bisa duduk bersama mencari solusi. Tidak perlu membongkar masjid yang sudah ada,” tegasnya.

Kegiatan Gerpas ini diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk lebih memahami pentingnya pengukuran arah shalat yang akurat, demi meningkatkan kualitas ibadah. (Gus)