SURABAYA, MADUTV – Debat kedua calon wakil bupati Probolinggo, Abdul Rasit dan Lora Fahmi, yang berlangsung di Grand Swiss-BelHotel Darmo, Surabaya, berlangsung penuh semangat. Kedua paslon mengemukakan gagasan dan strategi mereka, dengan isu pupuk subsidi menjadi sorotan utama.
Lora Fahmi menyoroti masalah akses pupuk yang dihadapi petani di Probolinggo. Ia menekankan perlunya reformasi sistem distribusi pupuk untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan. Dalam konteks ini, Fahmi berargumen bahwa tantangan distribusi pupuk harus segera diatasi agar petani tidak terpuruk dalam kesulitan.
Sebaliknya, Abdul Rasit, yang juga merupakan distributor pupuk di Probolinggo Timur, menawarkan perspektif berdasarkan pengalaman langsung. Namun, ia menghadapi pertanyaan mengenai potensi konflik kepentingan yang mungkin muncul dari posisinya. Rasit menegaskan pentingnya regulasi yang berlaku dan berencana berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk mempermudah akses pupuk subsidi bagi petani.
Calon bupati nomor urut 02, Gus Haris, menyoroti bahwa masalah pupuk di Probolinggo adalah persoalan klasik yang belum terselesaikan. Ia mencatat bahwa dengan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT), ada peluang untuk memberikan subsidi pupuk, terutama bagi petani tembakau yang sangat bergantung pada ketersediaan pupuk. Haris menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mengatasi masalah ini.
“Kami berkomitmen untuk memastikan tidak ada lagi persoalan pupuk di Probolinggo,” tegasnya.
Menanggapi kritik tersebut, Rasit menjelaskan bahwa saat ini terdapat regulasi yang mengharuskan petani membawa KTP dan terdaftar dalam sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) untuk memperoleh pupuk subsidi. Ia bertekad untuk memperjuangkan agar aturan ini lebih sederhana, sehingga petani dapat lebih mudah mengakses pupuk yang mereka butuhkan.
Debat ini menegaskan betapa pentingnya isu pupuk bagi kesejahteraan petani di Probolinggo, serta memunculkan harapan untuk perbaikan sistem yang lebih adil dan efisien di masa mendatang.(Gus)