Sungai di Kabuh Tercemar, Pabrik Pengolah Sampah Plastik diduga Jadi Penyebabnya

191

JOMBANG, MADUTV – Tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang menindaklanjuti keresahan warga soal pencemaran air di sungai Dusun Jatidrenges, Desa Kedungjati, Kecamatan Kabuh Jombang. Hal ini dikonfirmasi oleh perangkat desa setempat, Kamis (8/8/2024) siang.

Kepala Dusun Jatidrenges, Didik Supriadi menerangkan hasil penelusuran warga, kondisi air Sungai yang menghitam dan berbau menyengat itu diduga akibat limbah cair hasil dari aktivitas pabrik yang bergerak di bidang pengolahan plastik.

”Setiap musim kemarau ya memang pasti begini. Sebenarnya protes warga sudah beberapa kali, sudah pernah juga ada pertemuan tapi belum ada solusi,” ungkapnya.

Hal itu dikuatkan dengan adanya saluran pembuang milik pabrik yang terletak di Desa Kabuh itu, yang terhubung ke sungai Kedungjati karena memang keduanya berbatasan. ”Ada salurannya bisa-bisa dicek,” bebernya.

”Jadi pabriknya memang setahunan ini berjalan. Lokasi pabriknya di Desa Kabuh, tapi yang terdampak di dusun kami,” ungkapnya.

Pemkab Jombang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga disebutnya telah melakukan peninjauan ke lokasi. Tim dari DLH, disebut Didik sudah mengambil sampel dari sungai sejak bulan lalu.

”Waktu itu pas kondisinya parah sekali, diambil sampel, saya mendampingi juga, tapi sampai hari ini tidak tahu lagi penanganannya gimana, hasilnya seperti apa,” lontarnya.

Selain itu dia juga menegaskan, pelepasan limbah yang dilakukan oleh terduga pabrik pengolah sampah plastik itu memang tak selalu dilakukan setiap hari. Namun, setiap kali dilepaskan, air sungai akan langsung berubah warna dan berbau busuk.

Sebelumnya, warga bahkan sempat melayangkan protes kepada manajemen pabrik pengolah plastik karena pencemaran sungai itu.

”Jadi berulang kali meskipun tidak setiap hari, kami sih maunya ada solusi, bagaimana supaya baunya jadi reda, itu saja,” pungkasnya.(Aji)