KEDIRI, MADUTV – Pabrik Gula (PG) Ngadirejo Kediri menggelar prosesi tebu manten hari ini (9/5/2025). Acara yang dimulai pukul 07.00 itu sebagai penanda dimulainya musim buka giling.
Acara yang menyedot perhatian warga setempat itu diawali dengan mengarak keliling tebu manten. Mulai dari stasiun tebang angkut PG Ngadiredjo menuju tenda resepsi.
Perwakilan petani tebu menyerahkan manten tebu itu kepada jajaran manajemen PG Ngadiredjo. Kegiatan yang menarik minat warga setempat itu juga menampilkan pertunjukkan seni reog dan jaranan.
Pantauan dilokasi, warga antusias mengikuti prosesi manten tebu tersebut. Mereka sudah tiba di lokasi sejak pagi sebelum acara dimulai.
General Manajer PG Ngadirejo Kediri, Wayan Mei Purwono, menyampaikan bahwa prosesi Tebu Manten adalah bagian dari seremoni rutin yang umum dilakukan oleh hampir semua pabrik gula di Jawa.
“Memang hampir semua pabrik gula, terutama di Jawa melaksanakan tradisi, itu bagian dari seremonial bahwa kita akan melaksanakan giling dengan diwujudkan tebu yang dibawa pengantin yang sudah layak, sudah manis, sudah bersih, segar dan siap ditebang dan digiling PG Ngadirejo,” ungkap Wayan, pada Jumat (9/5/2025).
PG Ngadirejo dijadwalkan mulai menerima tebu dari petani pada 10 Mei, dan giling perdana dimulai sehari setelahnya, yakni 11 Mei 2025. Kesiapan pabrik dinyatakan optimal berdasarkan hasil uji coba mesin hari ini yang berjalan memuaskan.
“Alhamdulillah, persiapan pabrik pada hari ini kita melaksanakan tes yang memuaskan. Besok 10 Mei siap menerima tebu dari petani,” ujar Wayan.
Tahun ini, PG Ngadirejo menargetkan penggilingan 10 juta kuintal tebu dan produksi gula sebesar 80 ribu ton. Sebagai bentuk peningkatan performa, perusahaan telah melakukan investasi senilai Rp22 miliar untuk revitalisasi mesin dan infrastruktur pabrik yang merupakan peninggalan era kolonial Belanda.
PG Ngadirejo menggandeng tiga wilayah sebagai sumber pasokan tebu: Kediri, Blitar, dan lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik sendiri. Selain itu, petani dari wilayah Malang juga turut berkontribusi. Target tahun ini bukan hanya pada kuantitas, tapi juga rendemen dan laba.
“Diharapkan PG Ngadirejo bisa membuat sejarah yang sudah pernah dicapai giling tebu 10 juta kwintal, dan gula yang dihasilkan 80 ribu ton dengan laba di atas Rp150 miliar. Kemarin rendemen rata-rata 8,12, mudah-mudahan ini tercapai di atas 8,12,” jlentrehnya. (Ef)