KORBAN SUGEH BERKAH TRADING (SBT) LAPORKAN PENGASUH PONPES KE POLRES KEDIRI KOTA

KEDIRI – Puluhan masa yang merasa ditipu oleh koordinator investasi trading yang diduga bodong, Sugeh Berkah Trading (SBT) mendatangi kepolisian Kediri Kota, Kamis (8/11/2022) siang.

Mereka melaporkan oknum koordinator pengasuh pondok pesantren yang berada di Desa Winongsari, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, yang diduga menjadi koordinator SBT di wilayah Kediri.

Massa yang menjadi korban dugaan trading bodong ini mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah. Mereka tidak hanya dari Kediri saja, namun juga kota-kota besar di Jawa Timur. Bahkan mereka, hingga ada yang rela menjual rumahnya untuk ikut investasi di SBT.

Para korban trading bodong ini juga membawa bukti transfer ke koordinator SBT dan juga bukti percakapan lewat aplikasi WhatsApp.

Salah satu korban trading SBT asal Surabaya, Peni Hediyati mengaku dirinya sudah menyetorkan sekitar 120 juta ke koordinator. Ia bergabung sejak Oktober 2021 dan ia juga sudah menerima profit sebesar sepuluh persen dari modalnya.

Bahkan korban lainnya asal Kediri bernama Agus baru bergabung awal Maret 2022. Ia sudah menyetorkan uang sembilan puluh juta dan belum pernah menerima profit sama sekali. Uang yang digunakan dari hasil menjual rumahnya. Dirinya berharap agar modal yang ia setoran bisa kembali.

Puluhan korban trading bodong ini tertarik mengikuti trading SBT, karena para koordinator menawarkan ataupun mempromosikan kepada sobat SBT akan menerima profit setiap bulan sebesar 10 persen. Bahkan, koordinator juga memiliki jargon, yakni ‘Aman Modalnya dan Nyata Hasilnya’.

Sementara, pihak kepolisian belum memberikan keterangan terkait puluhan korban trading yang lapor ke Polres Kediri Kota.