TULUNGAGUNG –  Berkarya Di Tengah Keterbatasan Fisik

TULUNGAGUNG –  Berkarya Di Tengah Keterbatasan Fisik

Mempunyai kondisi fisik yang kurang sempurna,tidak membuat seorang penyandang disabilitas di Kabupaten Tulungagung untuk berhenti berkarya. Ketekunannya belajar gitar membuatnya mendapat beberapa penghargaan sebagai gitaris terbaik, di tingkat lokal maupun nasional. Sempat kesulitan karena kekurangan fisik, namun hal tersebut dapat diatasinya dengan berlatih tekun.

Sandy Sri Yuwana seorang gitaris penyandang disabilitas asal Kabupaten Tulungagung, dalam sebuah konser musik. Sayatan nada berbalut distorsi berhasil dimainkan dengan sangat baik. Meskipun mengalami kekurangan fisik pada bagian tangan kirinya, namun permainan gitar sandi setara dengan gitaris lain.

Jari di tangan bagian kiri Sandy tidak tumbuh normal. Meskipun begitu mahasiswa jurusan ekonomi bisnis sebuah universitas negeri ini, tidak patah semangat dalam belajar bermain gitar. Selama hampir setahun sandy mencoba menemukan posisi chord gitar yang sesuai dengan kondisi fisiknya. Seperti gitaris kidal, posisi bermain gitarnya menyerupai legenda Jimmy Hendrix dan Kurt Cobain.

Sandy tertarik bermain gitar sejak duduk di bangku sekolah dasar. Awalnya pria 25 tahun ini diajari oleh kakaknya. Untuk memudahkan mengetahui kunci dasar, kakaknya menggambarnya yang disesuaikan dengan kondisi fisik Sandy. Memposisikan jari pada fret gitar merupakan hal sulit, namun dengan ketekunannya sandy bisa melakukannya.

Tak hanya bermain gitar, sandy juga mempunyai kemampuan olah vokal yang baik. Kemampuannya bernyanyi ini mengantarnya lolos dalam sebuah audisi pencarian bakat menyanyi. Bahkan kini sandy tengah menyiapkan rilis dua singgle lagu yang diciptakannya. Orang tua sendir mendukung penuh keinginan sandy untuk menekuni dunia seni ini.

Salah satu keinginan sandy saat ini adalah bisa bermain langsung, dengan gitaris The Bakuucakar  Andre Dinuth. Melalui permainan gitarnya, Sandy mengajak seluruh penyandang disabilitas untuk tidak berhenti berkarya.