JAKARTA – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menegaskan bahwa pelaku industri televisi yang tergabung dalam Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) perlu mengadaptasi diri untuk memanfaatkan peluang disrupsi digital. Pernyataan tersebut disampaikannya saat acara pelantikan pengurus ATVSI periode 2023-2026 di Hotel Sultan Jakarta Pusat pada Selasa (16/1/2024).
Nezar Patria menilai bahwa disrupsi teknologi, yang mengubah penyiaran terestrial menjadi digital, membawa konsekuensi signifikan bagi industri televisi, terutama dalam hal periklanan. Dia menyoroti fenomena yang terjadi lima tahun lalu di Thailand, di mana peralihan dari siaran analog ke digital tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan iklan. Pemain industri televisi di Thailand mengalami stagnasi pertumbuhan, yang menjadi catatan serius bagi pelaku industri di Indonesia.
Dalam konteks ini, Nezar menekankan perlunya perumusan kembali strategi bisnis oleh pelaku industri televisi. Kehadiran platform digital, menurutnya, bukan hanya sebagai distributor konten televisi, melainkan juga sebagai bagian integral dari produksi konten yang bersaing dengan hasil karya televisi. Meski demikian, Nezar optimis bahwa sektor industri hiburan akan mampu berkembang sebagai salah satu disrupsi bagi televisi siaran, terutama dengan adanya teknologi kecerdasan buatan.
Nezar melihat tren pertumbuhan iklan untuk konten hiburan dan media digital mengalami peningkatan yang signifikan di dunia saat ini. Faktor ini didukung oleh kemajuan teknologi yang mampu menghasilkan konten dengan biaya yang lebih terjangkau. Data Statista tahun 2023 menunjukkan bahwa pengguna layanan televisi secara global diproyeksikan mencapai 5,7 miliar pengguna pada tahun 2027, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 3,66 persen dalam rentang tahun 2023 hingga 2027.
Dengan berbagai perubahan ini, Nezar Patria menyatakan keyakinannya bahwa sektor industri hiburan memiliki potensi untuk menjadi salah satu faktor disrupsi bagi televisi siaran. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sambutan di acara pelantikan pengurus ATVSI, mencerminkan urgensi adaptasi industri televisi Indonesia di era disrupsi digital.