PROBOLINGGO, MADUTV –
Kepala Desa Krejengan, Nurul Huda, menyampaikan langkah strategis dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui budidaya anggur di Desa Krejengan. Saat ditemui oleh awak media di Perpusdes Aqila pada Kamis (05/09/2024), Nurul Huda menjelaskan bahwa program ini telah dimulai pada Januari 2024 dan kini telah menunjukkan hasil yang positif.
Jenis varietas anggur yang ditanam meliputi Jubile, Ninel, Jupiter, Souvenir, Transfigurasi, Dixion, Harold, Smelev, Crasava, Everest, dan Ilaria dll.
Nurul Huda memaparkan bahwa berbagai varietas anggur seperti Oskar, Taldun, CRV, Black Panther, dan Harold, telah ditanam di desa tersebut. Penanaman dilakukan pada 20 Januari 2024, dan kini, pada Agustus 2024, tanaman-tanaman tersebut sudah mulai dipangkas untuk pembuahan.
Alhamdulillah, hampir semua tanaman anggur yang kami tanam sudah mulai berbuah. Kami fokus pada pemanfaatan lahan pekarangan warga untuk menanam anggur, karena kami ingin melestarikan ikon Kabupaten Probolinggo yang terkenal dengan buah mangga dan anggurnya,” jelas Nurul Huda.
Menurutnya, potensi anggur di Probolinggo selama ini kurang dikembangkan, meskipun anggur dan mangga tertera pada logo Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Kami berupaya melestarikan ikon daerah ini. Kami mulai dari Desa Krejengan, dan tanaman anggur yang kami tanam di sebelah perpustakaan desa telah menjadi pusat edukasi tentang budidaya anggur,” tambahnya.
Lebih lanjut, Nurul Huda menjelaskan bahwa pihaknya tengah berencana mendirikan komunitas pembudidaya anggur di Desa Krejengan, yang akan dinamakan “KOMPAK” (Komunitas Pembudidaya Anggur Krejengan). Ia menyebutkan bahwa proses pendirian komunitas tersebut sedang berjalan, termasuk pengurusan badan hukum yang diharapkan dapat segera rampung.
Alhamdulillah, pusat edukasi anggur ini telah menarik minat masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan mereka sebagai tempat budidaya anggur. Harapan kami ke depan, Desa Krejengan bisa menjadi salah satu kampung anggur yang menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
Nurul Huda juga menegaskan bahwa jika budidaya anggur ini berhasil, pihaknya berencana berbagi pengalaman dengan kepala desa lain agar program ini bisa dikembangkan di berbagai desa di Probolinggo. Ia juga mengapresiasi dukungan dari Dinas Pertanian dan UPTD Pertanian yang telah merespons dengan baik dan bahkan berkunjung untuk belajar bersama terkait budidaya anggur di Krejengan.
Salah satu rencana jangka menengah dari program ini adalah mengembangkan wisata petik buah anggur. Nurul Huda menjelaskan bahwa selain meningkatkan produktivitas lahan pekarangan, program ini juga dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dengan memanfaatkan hasil buah anggur yang dihasilkan.
Meskipun saat ini skala budidaya masih kecil, kami berencana memanfaatkan media sosial untuk pemasaran dan menawarkan sensasi petik buah langsung kepada konsumen. Pengunjung bisa datang langsung ke kebun anggur, memetik sendiri buahnya, dan berfoto di sana. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri, apalagi anggur yang kami tanam ini varietas impor, yang menawarkan cita rasa dan aroma yang berbeda dari anggur di pasaran,” kata Nurul Huda.
Menurutnya, wisata petik buah ini mungkin akan lebih berkembang dalam jangka menengah hingga panjang. Sementara ini, fokus kami adalah memanfaatkan lahan pekarangan kosong agar lebih produktif dan bisa membantu masyarakat. Dalam jangka panjang, kami berharap Desa Krejengan dapat menjadi destinasi wisata yang menarik di Kabupaten Probolinggo,” tambahnya.
Nurul Huda mengatakan agar mendapat dukungan dan Kolaborasi yakni harapannya program budidaya anggur ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak. Ia mengajak instansi terkait, perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), serta para pecinta dan pembudidaya anggur lainnya untuk turut mendukung pengembangan potensi anggur di Desa Krejengan Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo.
Pihaknya membutuhkan banyak dukungan dan belajar lebih banyak tentang pengembangan anggur. Semoga dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, kami bisa mewujudkan Krejengan sebagai kampung anggur yang menjadi kebanggaan Kabupaten Probolinggo,” tutup Nurul Huda.
Sebagai langkah-langkah yang sedang diambil ini, Desa Krejengan tidak hanya berupaya meningkatkan produktivitas lahan tetapi juga memperkenalkan inovasi yang dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat. Melalui gerakan literasi dan pemberdayaan ekonomi berbasis pertanian ini, Krejengan diharapkan dapat menjadi contoh desa yang mandiri dan berdaya saing dikancah Internasional. (Gus)