Bromo Sunset Music and Culture Sukses Hipnotis Wisatawan

175

PROBOLINGGO, MADUTV – Gelaran seni budaya bertajuk Bromo Sunset Music and Culture sukses menyedot perhatian ratusan wisatawan di kawasan Gunung Bromo. Bertempat di Amphitheater Jembatan Kaca Seruni Point, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Sabtu (19/4/2025), acara yang berlangsung menjelang senja ini menghadirkan harmoni antara pesona alam dan pertunjukan budaya yang memukau.

Momentum langka hadir seiring dibukanya akses gratis ke jembatan kaca Seruni Point. Tak ayal, para pengunjung memadati area sejak siang hari, berburu sensasi berjalan di atas jembatan kaca sambil menikmati panorama matahari terbenam dari ketinggian.

Lebih dari sekadar destinasi wisata alam, panggung di tepi kaldera ini menjelma menjadi ruang ekspresi budaya. Ragam pertunjukan musik dan tari tradisional dikemas secara modern, menghadirkan pengalaman unik bagi pengunjung.

Salah satu penampilan yang paling dinanti, grup musik Pizza Dedi, sukses menghidupkan suasana lewat lagu-lagu berbahasa Jawa dan musik etnik berbalut nuansa kekinian. Alunan musik mereka mengundang pengunjung untuk turut bergoyang dan bernyanyi, menciptakan kehangatan di tengah dinginnya udara Bromo.

Pertunjukan budaya lainnya tak kalah memikat. Tarian Gandrung Banyuwangi dan Muksaning Kusuma menghiasi senja dengan keanggunan gerak dan makna filosofis yang dalam. Puncak acara ditandai dengan penampilan sendratari Roro Anteng dan Joko Seger oleh Sanggar Seni Roro Anteng Sukapura. Lewat tari dan narasi visual, legenda terbentuknya Gunung Bromo tersaji dengan apik dan menggugah.

Acara tersebut turut dihadiri oleh jajaran pejabat daerah, di antaranya Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Juwono Prasetijo Utomo, serta sejumlah Kepala OPD.

Sekda Ugas memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan kegiatan ini. Ia berharap Bromo Sunset Music and Culture menjadi warna baru dalam wajah pariwisata Bromo.

“Event semacam ini penting untuk menambah length of stay wisatawan. Kalau biasanya hanya mengejar sunrise, kini ada alasan untuk tetap tinggal hingga sore bahkan malam,” ujarnya.

Ke depan, kegiatan ini direncanakan berlangsung secara berkala. Pagelaran berikutnya dijadwalkan pada awal Mei 2025 dengan sajian konsep dan pertunjukan yang lebih variatif.

Kombinasi antara panorama senja dan pesona budaya menjadikan Bromo tak lagi semata tempat berburu matahari terbit, melainkan destinasi lengkap untuk menikmati pesona sunset yang berbalut kekayaan seni Jawa Timur. (Gus)