BANYUWANGI, MADUTV – Unit Lantas Polsek Genteng memulai Operasi Zebra 2024 dengan langkah persuasif dan preventif pada minggu pertama. Salah satunya gencar melakukan sosialisasi pada pelajar usia Remaja di SMK 1 Muhammadiyah, Jumat (18/10/2024).
Saat sosialisasi berlangsung, kedapatan 49 kendaraan milik siswa tak memenuhi standar. Dari tak dilengkapi spion, pelat nomor tak dipasang sampai dengan pelajar tak membawa helm.
Pihak kepolisian kemudian memanggil seluruh wali murid yang anaknya kedapatan kedapatan melanggar. Mereka dikumpulkan di Aula Gedung Serbaguna SMK Muhammadiyah 1 Genteng.
Kanit Lantas Polsek Genteng Ipda Enita Dwi Rahayu menyatakan, pemanggilan tersebut dilakukan agar wali murid mengetahui jika anaknya melakukan pelanggaran berkendara.
“Kita panggil semua wali murid yang anaknya kedapatan melanggar. Ada sekitar 15 yang datang saat kita minta pihak sekolah mengundang hadirkan wali murid,” ujarnya.
Disitu kemudian wali murid diberikan pemahaman. Setidaknya nanti bisa memberikan arahan agar tak mengulang kembali tindakan melanggar aturan lalu lintas.
Tak hanya itu, Enita bersama anggota memberikan pengertian akan tilang yang akan diterapkan jika masih ditemukan pelanggaran.
“Kita tidak segan menilang jika ditemukan pelanggar yang tambeng. Tilang akan kita berlakukan sepekan kedepan setelah sosialisasi ini dijalankan,” terangnya
Enita menambahkan, masih banyak pelajar yang belum mengetahui dimulainya Operasi Zebra 2024. Maka langkah sosialisasi ini merupakan sarana pencegah tindak pelanggaran dari kelompok usia remaja.
Selain pencegahan, sosialisasi bertujuan menekan angka kecelakaan yang melibatkan pelajar. Enita mengungkap, jika angka kecelakaan melibatkan pelajar masih cukup tinggi.
Tercatat sudah ada 17 angka kecelakaan yang korbannya didominasi oleh pelajar. Dalam rentang kurun waktu kurang dari satu bulan.
“Sepanjang saya menjabat satu bulan ini sudah ada 17 kasus kecelakaan yang didominasi para pelajar. Satu diantara kasus tersebut korban meninggal dunia,” paparnya.
Dalam kegiatan kali ini, petugas turut memberikan tips berkendara yang aman dan menjelaskan seluk-beluk Operasi Zebra Semeru 2024. Mereka berharap kesadaran masyarakat terkait keselamatan berlalu lintas semakin meningkat, sehingga operasi ini dapat mencapai tujuan utamanya, yaitu menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).
“Kami harap kesadaran akan keselamatan berlalulintas bisa tumbuh sejak usia dini,” ujar Enita.
Waka Kesiswaan SMK 1 Muhammadiyah Genteng, Nur Rohman mengaku bersyukur akan kehadiran polisi ditengah anak didiknya. Berharap materi yang disampaikan benar-benar diserap maksimal dan diimplementasikan segera.
Mengingat masih ditemukan pelajar nekat mengendarai sepeda motor tanpa dilengkapi alat keselamatan berkendara.
“Ada lagi yang masih nekat memodifikasi motornya, mengganti knalpot standar dengan brong. Sudah kita lakukan peringatan sampai menghadirkan wali murid tapi tetap saja masih diulangi,” tambahnya.
Diharapkan ada efek jera kepada anak didiknya yang tadi sempat diberikan penegasan menyoal motornya yang tak sesuai standar. Terlihat dari sejumlah pelajar sampai menangis ketika berhadapan dengan anggota polisi.
“Setidaknya ada efek jera supaya tidak terulang lagi. Tapi ditekankan tadi sama Bu Kanit masih diberikan toleransi dan segera mengembalikan kendaraanya ke kondisi semula (standar),” ujarnya.
Operasi Zebra Semeru 2024 akan berlangsung selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Oktober 2024. Sasaran prioritas operasi ini meliputi pelanggaran seperti berboncengan lebih dari satu orang, melebihi batas kecepatan, pengendara di bawah umur, tidak memakai helm SNI, hingga pelanggaran penggunaan ponsel saat berkendara dan melawan arus.
Selain tilang manual, polisi juga akan menindak tilang secara elektronik berbasis ETLE statis maupun mobile. Kamera pun tersedia di berbagai titik tertentu dan dimanfaatkan untuk menjerat setiap pelanggar selama pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2024. (Gus)