Takut Ketilang, Siswi SMP Banyuwangi Pilih Menangis dan Dipeluk Kanit Lantas

183
Takut ketilang siswi ini pilih menangis

BANYUWANGI, MADUTV – Situasi tak biasa terjadi ditengah sosialisasi pelaksanaan Operasi Zebra 2024 Satlantas Polresta Banyuwangi, Unit Lantas Polsek Genteng di SMPN 3 Genteng, Desa Setail. Salah satu siswi menangis ketika berhadapan dengan anggota polisi.

Siswi itu bernama Savika Zahrotun (14), asal Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng. Ia menangis lantaran takut motornya bakal ditilang petugas karena plat nomornya copot.

Sewaktu didatangi Kanit Lantas Polsek Genteng Ipda Enita Dwi Rahayu perasaanya pun campur aduk. Tepat di depan motor Honda Scoopy Honda warna merah miliknya.

“Takut motornya dibawa pak polisi. Tadi dijejer bersama motor lain yang tidak lengkap,” ujarnya.

Kebetulan plat nomor milik Savika tak terpasang setelah terlibat insiden kecelakaan. Sudah sepekan lebih plat nomor itu ditanggalkan dari tempatnya.

Karena dikira bakal ditilang, Savika memilih menangis dan memeluk kanit lantas saat diberikan pengarahan dan bimbingan. Lega perasaannya setelah tau masih diberikan dispensasi oleh anggota polisi dengan satu setrip di pundak tersebut.

“Nanti diminta bu polisi untum dipasang kembali plat nomornya,” tambah Savika.

Berbeda dengan Savika, siswi bernama Ajeng Safitri justru memilih berfoto bersama kanit lantas usai motornya dijejer dengan motor siswa lain yang tak standar. Alasannya pun terbilang nyeleneh. Agar orang tuanya tak memberikan izin kepadanya menaiki motor untuk berangkat ke sekolah.

“Sebenarnya gak ada keinginan bawa motor ke sekolah. Tapi orang tua justru memaksa. Makanya tadi meminta foto bersama bu polisi agar orang tua tau,” ujarnya.

Ajeng mengatakan jika orang tuanya tak bisa mengantar sebab alasan pekerjaan. Itulah yang kemudian memaksanya menaiki motor dari rumahnya di Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan.

“Jaraknya ada lima kilometer dari rumah ke sekolah. Sebenarnya takut karena ramai tapi gimana lagi orang tua gak bisa nganter karena sibuk jualan,” ungkapnya.

Kanit Lantas Polsek Genteng Ipda Enita Dwi Rahayu menyatakan, tidak diberlakukan tilang kepada motor siswa yang kedapatan tidak sesuai standar. Pihaknya hanya memberikan teguran lisan kepada siswa-siswi tersebut.

“Tidak ada tilang. Hanya teguran lisan dan peringatan,” kata dia.

Terdapat 30 kendaraan milik murid SMPN 3 Genteng yang tidak sesuai standar. Dari ketiadaan spion, kenalpot brong, dan tidak adanya plat nomor. Keseluruhan kendaraan kemudian dijejer dan siswa-siswi pemilik kendaraan kemudian diberikan pemahaman dan bimbingan tambahan.

“Sudah kita arahkan dan mereka bersedia mengembalikan spesifikasi kendaraan sesuai standar,” kata Enita.

Enita mengaku kaget saat salah satu siswi menangis tersedu. Ia pun kemudian memeluk siswi tersebut agar tangisannya reda.

“Kaget tadi lalu saya peluk agar tangisnya berhenti. Seketika itu langsung lega katanya,” terangnya.

Unit Lantas Polsek Genteng memulai Operasi Zebra 2024 dengan langkah persuasif dan preventif pada minggu pertama. Salah satunya gencar melakukan sosialisasi pada pelajar SMP Negeri 3 Genteng, Desa Setail, Kecamatan Genteng.

Bertempat di aula sekolah, ratusan pelajar diberikan pemahaman akan pentingnya keselamatan berkendara. Salah satunya mengenakan helm dan melengkapi kendaraannya sesuai standar.

Langkah pencegahan lebih dimasifkan terutama kepada pelajar sekolah. Tujuannya, mencegah tindak pelanggaran yang dilakukan kelompok remaja usia sekolah.

“Sebagai langkah awal, sasaran edukasi dan sosialisasi kami gencarkan di minggu pertama menyasar pelajar sekolah,” tutup Enita.
(Gus)