PROBOLINGGO, MADUTV – Gerakan Tanam Padi (PAT), melalui pompanisasi yang di gelar di Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, salah satu desa yang menjadi tuan rumah.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian. Acara ini berlangsung di area persawahan Desa setempat.
Di katakan Yahyadi, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, mengungkapkan apresiasinya kepada Kementerian Pertanian atas dukungannya terhadap program Pertanian Alami Terpadu (PAT) di Kabupaten Probolinggo. Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Probolinggo telah melampaui target luas tanam PAT yang ditetapkan.
Untuk Target PAT kita sebesar 1.735 hektare, dan hingga saat ini telah mencapai 1.795 hektare. Ini merupakan hasil dari komitmen dan kerja sama seluruh pihak terkait, termasuk para petani, penyuluh, dan petugas di lapangan,” ujar Yahyadi.
Lebih lanjut, Yahyadi menekankan pentingnya kebersamaan dalam menyukseskan program ini. Ia mengajak semua pihak untuk mendukung gerakan tanam serentak di Kabupaten Probolinggo sebagai bagian dari upaya nasional.
“Saya tidak hanya ingin melihat luas tambah tanam (LTT) yang sukses, tetapi juga ingin memastikan luas tambah panen (LTP) dan luas tambah produksi (LPP) turut berhasil,” tegasnya.
Sementara itu, Yuris Tiyanto Kepala Balai Besar Peramalan OPT, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, menyampaikan pentingnya pompanisasi dalam mendukung gerakan tanam padi ini.
“Gerakan ini bertujuan untuk memajukan pertanian dan mendorong petani agar semakin semangat menanam. Melalui pompanisasi, diharapkan produksi pangan kita meningkat sehingga Indonesia tidak perlu lagi mengimpor bahan pangan dari luar negeri,” jelas Yuristianto.
Ia juga menambahkan bahwa Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan berupa 110 unit pompa aksial dan 11 unit pompa air permukaan untuk mendukung program ini di Kabupaten Probolinggo.
“Bantuan pompa ini telah disalurkan kepada kelompok-kelompok tani yang membutuhkan, dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian,” ujarnya.
Selain itu, Yuristianto mengungkapkan bahwa Probolinggo juga telah menerima bantuan pestisida untuk pengendalian hama, yang diharapkan dapat mengoptimalkan hasil panen. Ia juga menyampaikan komitmennya untuk memberikan penghargaan kepada tiga kecamatan terbaik dalam mencapai target perluasan tanam pada akhir September mendatang.
Kepala Desa Asembagus, Ali Ibang Fansuri, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, menyatakan bahwa dirinya mendukung penuh program yang dicanangkan pemerintah pusat.
Prio Basuki, penyuluh pertanian Desa Asembagus, juga menyampaikan harapannya terkait program ini.
“Harapan kami sebagai penyuluh pertanian di Kabupaten Probolinggo adalah agar program ini berkesinambungan. Ketika kami membutuhkan dukungan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, kami diharapkan difasilitasi dengan baik, karena ini memang kebutuhan pokok bagi para petani. Kami berupaya untuk memfasilitasi dan memberikan dukungan kepada petani, terutama kelompok tani, demi kesejahteraan mereka,” tutup Prio Basuki.
Program Gerakan Tanam Padi PAT melalui Pompanisasi ini diharapkan dapat menjadi kontribusi daerah dalam mendukung ketahanan pangan. (Gus)