BLITAR, MADUTV – Puluhan petani dan nelayan yang tergabung dalam front masyarakat petani dan nelayan (FMPN) di Blitar menggelar aksi demo, Selasa (19/11/2024). Massa menggelar aksi di dua lokasi yang berbeda yakni di gedung kantor DPRD dan Pendopo Kantor Pemkab Blitar.
Aksi demo ini adalah sebagai bentuk keprihatinan masyarakat Kabupaten Blitar, atas pemimpin yang dinilai tidak adil dan tidak paham akan arti demokrasi.
Dalam orasinya, kordinator aksi Mohamad Triyanto menyampaikan, jika pada masa periode kepemimpinan Bupati tahun 2016-2021 adalah masa dimana pemimpin yang tidak adil dan hanya berpihak pada sebagian orang saja.
“Bahwa pada periode Bupati sebelumnya, sama sekali tidak mengerti akan demokrasi. Kebebasan berbicara telah dibungkam. Apakah ini yang menunjukkan seorang pemimpin yang menghormati demokrasi?” Jelasnya.
Ia juga menyebut, jika untuk Pilkada tahun ini masyarakat harus pandai memilah dan memilih seorang pemimpin yang benar-benar adil dan menjujung tinggi nila demokrasi.
“Sebentar lagi, saat Pilkada masyarakat harus benar-benar mengerti sosok pemimpinnya. Jangan hanya asal coblos saja,” tegasnya.
Selain itu, di depan gedung DPRD Kabupaten Blitar , FMPN menuntut agar seluruh pemimpin termasuk wakil rakyat untuk mengungkap aktor intelektual pelaku pemalsuan surat KPK. Massa juga meminta perkembangan kasus surat palsu KPK beberapa waktu lalu disampaikan ke publik.
Sementara usai berorasi di gedung Dewan, massa kemudian melanjutkan aksi di pendopo Kantor Pemkab Blitar. Disini massa ingin bertemu dengan Bupati Blitar. Namun sayang, aksi tersebut gagal karena Bupati Blitar tengah cuti untuk mengikuti kontestasi Pilkada 2024.
Moh Triyanto memberikan apresiasinya terhadap kepemimpinan Bupati Rini Syarifah yang dinilai sangat mendukung masyarakat terutama petani dan masyarakat.
“Kita berikan apresiasi yang tinggi kepada Mak Rini, karena banyak capaiannnya selama memimpin Kabupaten Blitar, seperti program PTSL, pemanfaatan KHDPK untuk kemandirian masyarakat, termasuk juga tanah redis untuk wujud keadilan agraria. (Suk)