Tokoh Pelajar NU Ajak Milenial untuk Bijaksana dalam Budaya Digital

Kediri – Menyosong digitalisasi, Kabupaten Kediri turut menyelenggarakan Webinar Literasi Digital. Ada 4 narasumber yaitu Ir. Andre Parvian Aristio, Ahmad Roy Rohmadi, Wijaya Kusumah, Pradipta Nugrahanto dan Ulfa Merdeka. Tercatat jumlah peserta yang mengikuti acara ini sejumlah 1021 Peserta.

Dalam kegiatan ini, Ahmad Roy Rohmadi yang juga mahasiswa BK UNP dan Presiden mahasiswa 2020/2021 menerangkan, adanya budaya baru yang perlu diadaptasi oleh masyarakat. Yakni, menjadi warga digital pada berbagai platform. Menurutnya, ada beberapa hal perlu diperhatikan ketika menjadi warga digital yang berbudaya. Ia menyebut tiga hal untuk membudidayakan bertutr baik di dunia digital. Pertama, memastikan tidak menyerang individu lain. Kedua, menghindari memberikan informasi bohong agar mendapatkan perhatian. Ketiga, tidak perlu mengomentari semua hal.

“Ini menjadi penting untuk kedewasaan warga digital Indonesia,” ungkap Roy, Wakil Sekretaris IPNU Kabupaten Kediri.

Ia menjelaskan kecenderungan masyarakat yang masih senang mengomentari semua hal harus mulai mendapatkan perhatian. Dikhawatirkan malah akan menjadi bumerang sehingga mengakibatkan saling menyerang antar pribadi.
Khususnya, penggunaan media sosial, Roy berharap masyarakat memiliki dua sikap yang penting diperhatikan. Roy menilai masyarakat yang sudah beradaptasi dengan digital harus memiliki pikiran kritis dan meminimalisir unfollow atau memblokir pertemanan. Karena, akan mempunyai kecenderungan saling bermusuhan di media sosial.

“Jelas sikap kritis yang perlu diperhatikan masyarakat, sehingga selain tambah dewasa, masyarakat juga semakin bijaksana dalam bermedia sosial,” imbuhnya.

Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa. (sis)