Sumenep – Masyarakat Gadu Timur bersama aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumenep geruduk Polres Sumenep, Kamis (17/4/2022). Mereka meminta Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya meminta maaf secara terbuka kepada keluarga korban Herman yang ditembakan oleh lima oknum polisi hingga tewas.
Mereka meminta untuk memecat dan mempidanakan kelima oknum polisi tersebut sesuai perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, Kapolres juga didesak bertanggungjawab atas tindak arogansi oknum polisi yang tidak berprikemanusiaan dan berkeadilan tersebut.
Terakhir, massa meminta Komnas HAM turun tangan mengusut aksi penembakan brutal yang terjadi pada Minggu 13 Maret 2022 lalu. Menanggapi tuntutan tersebut, Kapolres Sumenep menyampaikan permohonan maaf atas insiden penembakan brutal yang berujung atas meninggalnya korban atas nama Herman.
Kapolres juga menegaskan, jika instansinya telah membentuk tim khusus untuk menginvestigasi atas peristiwa tersebut. (red)