Kisah Juru Parkir yang Tidak Pernah Melewatkan Baca Al-Qur’an

Klaten – Sutarjo (50) seorang juru parkir di Jalan Pemuda, Kota Klaten, Jawa Tengah punya kebiasaan mengaji al-qur’an di sela bekerja. Ia tak lepas dari kitab Al-Qur’an selama berada di tempat kerjanya. Sutarjo belajar mengaji tidak di pondok pesantren, tetapi hanya di masjid kampung tanah kelahirannya, yaitu Ngawi, Jawa Timur.

Awalnya di Klaten ia bekerja menjadi penarik becak. Menurut Sutarjo, sejak melakukan kebiasaan itu menghabiskan sekitar 10 Al-Qur’an karena rusak dibaca. Al-qur’an yang ia baca tidak dibelinya, sebab kadang ada yang memberi.

Dilansir dari Detikjatim, selama mengaji di tepi trotoar, Sutarjo sering dilihat banyak orang tapi ia tidak peduli. Sebab niatnya murni untuk mendapatkan ridha Allah SWT bukan untuk manusia.
Lebih lanjut, baginya membaca Al-Qur’an adalah sebuah kebutuhan hidup seperti makan sehingga tidak bisa ditinggalkan.

Meskipun sambil ngaji, Sutarjo tetap mengawasi sepeda motor yang diparkir. Di sela jeda ayat, ia gunakan untuk melihat sekeliling. Sutarjo mengaji di tepi trotoar depan toko dengan bermodal kursi besi.(red)