Banyuwangi – Seorang Ibu Rangkul Pemuda Mengolah Bambu Jadi Rupiah

283

Banyuwangi- Kekayaan bambu yang dimiliki Desa Jambewangi, membuat salah satu ibu tergerak untuk memperdayakan pemuda setempat. Dalam mengolah bambu menjadi kerajinan olahan tangan sempat menemui kesulitan. Akan tetapi, berkat keuletan yang ia miliki, hasil karya pemuda binaannya mampu menembus pasar nasional.

Galeri kecil milik Indah Marheni, tempat belasan pemuda Dusun Sumberjo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, menimba ilmu dalam mengotak-atik bambu menjadi kerajinan tangan bernilai jual ekonomis. Saat ini galeri kecil miliknya, mampu menampung puluhan hingga ratusan olahan kerajinan. Mulai dari songkok, tempat tisu, tas wanita, hingga lampion, asli buatan pemuda binaannya. Sempat menemui kesulitan saat awal berdiri. Kesulitan tersebut berkaitan dengan upaya menyatukan perbedaan antara pemuda yang menganut agama yang berbeda. Berkat keuletan yang ia miliki saat ini, galerinya mampu menjual hasil kerajinannya hingga ke pasar nasional. Mulai dari Surabaya, Jakarta, hingga ke Provinsi Lampung.

Permintaan yang terus meningkat, ternyata berimbang dengan melimpahnya bahan baku, bambu. Sehingga, sampai saat ini ia tidak pernah menolak permintaan dari para pembelinya. Selain itu, dengan metode tanam bambu berkelanjutan yang ia galang bersama pemuda binaannya, ternyata mampu menjadi penyangga tambahan, jika terjadi kekurangan bahan baku.

Indah juga menuturkan, jika saat ini para ibu-ibu di wilayahnya mulai ikut serta dalam proses pengerjaan. Mulai dari pembuatan, hingga ikut andil dalam memasarkan produk produk andalan galerinya. Harganya pun ramah di kantong, mulai dari yang Rp. 30.000 hingga Rp. 45.000, tegantung model dan ukurannya.

Saat ini tengah dijajaki pembukaan pelatihan di tempat yang berbeda, dimana desa sebelah akan dilirik untuk dijadikan pilot project kerajinan bambu dengan konsep yang sama, yakni merangkul para pemuda serta ibu-ibu setempat. (red)