Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan meminta aparat meningkatkan kewaspadaan terkait aksi terorisme di Bulan Ramadhan. Terlebih lagi saat ini bukan hanya kelompok JI dan JAD yang beraksi, tapi kelompok NII sudah mempersiapan aksi. Seperti saat penangkapan belum lama ada 16 remaja yang sudah melakukan latihan perang (Idad) di Sumatera Barat.
Pelaku terorisme menganggap bila melakukan aksi di Bulan Ramadan memiliki keistimewaan tersendiri karena bila dalam aksi tersebut mereka meninggal, maka meninggal secara syahid.
Ada kepercayaan bila melakukan ‘amaliyah’ (aksi teror) di bulan Ramadan, kalau mereka meninggal dunia maka dijamin dalam keadaan syahid. Bahkan masuk surga tanpa hisab bersama keluarga, Jelas Ken.
Sasaran utamanya bisanya Istana negara yang dianggap sarang setan, VVIP dan markas polisi karena mereka merasa juga dendam selama ini polisi khususnya Densus 88 Antiteror terus menangkapi para anggota kelompok mereka. (Ken Setiawan)