Madiun – Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan penandatangan komitmen bersama bahwa bencana adalah urusan bersama.
Penandatangan dilakukan oleh Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami dan Wakil Bupati Madiun H. Hari Wuryanto, Asisten Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati, pimpinan perangkat daerah, Camat, dan Kepala Bagian Setda Kabupaten Madiun.
Penandatanganan komitmen di Graha Eka Kapti, Rabu (16/2), bertepatan dengan acara strategi percepatan target kinerja penanggulangan bencana dalam rangka penguatan daya saing daerah Kabupaten Madiun yang diprakarsai BPBD.
Kabupaten Madiun merupakan kabupaten yang termasuk daerah rawan bencana, terutama banjir. Bupati berharap para kaki tangannya tidak main-main dalam pencegahan, penanganan hingga mengedukasi kesadaran masyarakat pentingnya pencegahan bencana.
Pihaknya menyebut suatu ketika pernah susur sungai tapi semakin jauh bantaran sungai semakin menyempit bahkan berubah menjadi sawah. Akibatnya, jika hujan air pasti akan meluap karena kehilangan saluran irigasinya. Selain itu, bupati juga menilai sekarang ini sudah tidak ada lagi kegiatan susuk kalen (bersih-bersih di irigasi). Sehingga saluran irigasi dipenuhi sampah dan rumput yang menghambat air saat musim hujan.
Bupati juga berharap kegiatan bersih-bersih irigasi ini diajarkan pada siswa sejak dini agar belajar tentang kepekaan pentingnya mitigasi bencana. Ia berencana mengajak dinas pendidikan agar ada materi muatan lokal mengenai kepedulian untuk tanggulangi bencana. (red)