Gunungkidul – Minyak goreng masih menjadi barang langka dan berharga bagi warga Gunungkidul. Operasi pasar minyak goreng di halaman pemda pun penuh dengan antrian. Warga yang datang dari berbagai tempat rela mengantre panjang untuk bisa mendapatkan dua liter minyak goreng.
Menurut beberapa warga, untuk bisa mengikuti pasar murah ini, warga harus mengantri berjam-jam. Tidak hanya berasal dari pusat kota kabupaten, antrean juga datang dari berbagai kapanewon lain dengan jarak cukup jauh. Untuk menjamin ketertiban antrian, personil polisi pun disiagakan di lokasi operasi pasar kali ini. Salah seorang warga mengaku harus rela mengantri sejak pagi hari.
Mya Ramadani salah satu warga bahkan harus menempuh jarak puluhan kilometer dari rumahnya hanya untuk mendapat minyak goreng dengan harga murah ini. Dengan harga per liter 14 ribu, setiap warga yang datang hanya mendapatkan jatah sebanyak 2 liter saja. Untuk menghindari pembelian dalam jumlah besar, usai pembelian, tangan warga akan langsung ditandai menggunakan tinta.
Menurut warga, hingga kini minyak goreng masih menjadi bahan langka dan mahal di pasaran. Operasi pasar yang digelar Disperindag DIY bersama Satgas Pangan, serta Bulog ini diharapkan mampu mempercepat distribusi minyak goreng langsung kepada warga. Selain di pusat kota, operasi pasar serupa juga akan digelar hingga ke beberapa kapanewon. (red)