WASPADA VARIAN BARU COVID-19, WALIKOTA KEDIRI PERKETAT PPKM SKALA MIKRO

Kediri–Kementerian Kesehatan kembali mengumumkan penemuan 2 kasus COVID-19. Yakni varian B1351 dari Afrika Selatan, serta B117 asal Inggris, Senin (17/05) lalu. Terkonfirmasi terjadi di Jawa Timur, 2 kasus ini masuk ke Indonesia melalui Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia. Untuk mencegah penularan semakin meluas, saat ini Pemerintah Kota Kediri memperketat protokol kesehatan. Memastikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro berjalan sesuai dengan aturan.

Sesuai arahan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, tiap kelurahan telah menyiapkan ruang karantina. Sehingga total tersedia 46 ruang karantina. Salah satunya ada di Kelurahan Bangsal, yang menyediakan ruangan dengan kapasitas hingga 20 orang. Wakil Ketua PPKM skala Mikro Kelurahan Bangsal, Mu’adi menyebutkan. Ia bersama dengan tim siap memastikan protokol kesehatan terapkan dengan ketat di wilayahnya. “Siap, Kami (Tim PPKM Mikro Kelurahan Bangsal) siap sedia standby di posko selama 24 jam”. Ujarnya saat menemuinya Rabu (19/05) pagi, di Posko PPKM Kelurahan Bangsal.

Mu’adi mengungkapkan, Posko PPKM Kelurahan Bangsal pernah menjadi percontohan tempat karantina di wilayah Jawa Timur. Sebab, saat itu Kelurahan Bangsal menjadi tempat pertama di Jawa Timur yang menerima pekerja migran. Untuk menjalani proses karantina pada 26 April 2021 lalu. Kala itu, Naning Zistiningrum menjalani karantina setelah pulang dari Singapura. Ia menjalani karantina selama 4 hari di Kelurahan Bangsal. Setelah melakukan tes PCR dan hasilnya negatif, setelahnya ia boleh kembali pulang ke rumah untuk menjalani proses isolasi secara mandiri.

Tri, Suami dari Naning menyampaikan terima kasih atas layanan yang Pemerintah Kota Kediri berikan selama istrinya menjalani karantina. “Sudah baik, apalagi tim satgas di Posko PPKM Kelurahan Bangsal mau melakukan penjemputan,” terang Suami dari Naning di kediamannya.

Sampai Rabu, (19/5), BPBD dan Dinas Kesehatan telah menjemput 19 orang pekerja migran yang pulang ke Indonesia. Melakukan karantina di Posko PPKM Mikro masing-masing kelurahan. Dari 19 orang tersebut, 17 orang sudah bisa pulang, 1 orang masih karantina dan 1 orang terawat di RS. Kilisuci karena hasil tes PCR terakhir terindikasi positif Covid-19. Pemerintah Kota Kediri terus berkomitmen mencegah penularan COVID-19 serta meminta masyarakat pro aktif dan ikut serta mengawasi lingkungannya