
Sidoarjo – Warga Desa Kepunten, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, memanfaatkan lahan kosong berisi ilalang yang berada di lingkungan Balai Desa setempat untuk budidaya sayuran hidroponik.
Di lahan Tanah Kas Desa (TKD) seluas sekitar 600 meter persegi, warga menanam sejumlah sayuran sawi, di antaranya sawi pakcoy, sawi caisim, dan bayam merah. Menurut rencana, lahan ini juga akan ditanami buah melon.
Warga memilih menanam sayuran dengan sistem hidroponik karena dianggap lebih aman dan sehat jika dikonsumsi. Proses perawatannya cukup mudah, hanya dengan menggunakan pipa paralon yang dialiri air dan diberi cairan bawang putih untuk mengusir hama.
Harga sawi yang cukup ekonomis, sekitar lima ribu rupiah per bungkus, membuat sawi laku dengan cepat. Selain itu, sayuran hidroponik ini diakui baik untuk ibu hamil karena dinilai dapat mencegah stunting.
“Sawo hidroponik ini dinilai bagus bagi ibu hamil dan juga dapat mencegah stunting,” ungkap Ita Fandini, Pengurus PKK Desa Kepunten.
Zainul Abidin, Kepala Desa Kepunten, menyatakan bahwa tanaman hidroponik yang dikelola desa dan dijual melalui BUMDes tersebut, sudah panen sebanyak 6 kali dengan omset yang didapat sekitar jutaan rupiah.
Menurut rencana, tanaman hidroponik ini akan diteruskan kepada warga mulai dari tingkat RT hingga RW untuk meningkatkan kesehatan dan perekonomian warga setempat.