Trenggalek – Proses peledakan atau blasting di kawasan proyek nasional Bendungan Bagong, Trenggalek, akhirnya bisa kembali dijalankan, setelah sempat tertunda akibat pendudukan dan penolakan warga.
Pekerjaan peledakan pada proyek Bendungan Bagong kali ini langsung Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin pimpin. 16 titik bahan peledak yang telah petugas tanam sejak 5 hari yang lalu berhasil meledak dengan sempurna tanpa menimbulkan dampak bagi perkampungan di sekitarnya.
Menurut Bupati, dalam proses peledakan kali ini tidak ada lagi warga yang menduduki atau menolak tahapan tersebut. Namun demikian, ia mewanti-wanti agar pihak kontraktor tetap menjalankan prosedur peledakan secara ketat. Dengan demikian, tidak menimbulkan kerugian bagi lingkungan di sekitarnya.
Sementara itu, pimpinan proyek PT PP Jatiwangi KSO Bendungan Bagong, Lilik Malikhi Anta, mengaku bersyukur karena pekerjaan bisa lancar dan aman. Pihaknya mengaku peledakan kawasan bendungan bagong tersebut merupakan tahap penting. Sebab lokasi peledakan akan tim bangun menjadi terowongan sepanjang 400 meter sebagai inlet pembuangan aliran sungai sementara.
Sebelumnya, proses peledakan di kawasan proyek nasional Bendungan Bagong sempat mengalami penundaan akibat adanya penolakan dari masyarakat sekitar pada 21 agustus lalu. Saat itu puluhan warga menduduki lokasi dekat titik peledakan, mulai pagi hingga sore.
Warga mengaku trauma terhadap insiden peledakan yang berdampak pada sejumlah rumah warga. Selain itu warga juga menyuarakan sejumlah tuntutan lain, termasuk relokasi hingga ganti rugi lahan yang memadai. (wn)