Presiden Jokowi Terima Kunjungan Resmi PM Li Qiang di Istana Merdeka

179

Jakarta – Hari Jumat yang bersejarah bagi Republik Indonesia ketika Presiden Joko Widodo menerima dengan hangat kunjungan resmi Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Li Qiang, di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan ini menandai hubungan bilateral yang semakin erat antara kedua negara yang memiliki peran penting dalam dinamika regional maupun global.

Kedatangan PM Li Qiang ke tanah air disambut dengan upacara kenegaraan yang meriah. Beliau bersama Presiden Jokowi menuju mimbar upacara, di mana lagu kebangsaan kedua negara berkumandang dengan gemilang, dipersembahkan oleh Korps Musik Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Keindahan momen ini mencerminkan harmoni dan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok.

Pertemuan yang berlangsung penuh keramahan ini kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bilateral, yang juga dihadiri oleh delegasi dari masing-masing negara. Presiden Jokowi dan PM Li Qiang tak lupa untuk berfoto bersama, sebuah tanda persahabatan yang erat di antara keduanya. Di samping itu, mereka juga dengan penuh kehormatan menandatangani buku tamu kenegaraan sebagai saksi dari pertemuan bersejarah ini.

Setelah rangkaian upacara kenegaraan, Presiden Jokowi dan PM Li Qiang melanjutkan pertemuan mereka dalam format tête-à-tête di gazebo halaman Istana Kepresidenan Jakarta. Kedua pemimpin ini membahas berbagai isu penting yang berkaitan dengan hubungan bilateral, kerja sama ekonomi, dan stabilitas regional.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Ibu Retno Marsudi, yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut, menyampaikan bahwa PM Li Qiang mengucapkan selamat atas kepemimpinan Indonesia dan Presiden Jokowi dalam ASEAN. Ini adalah bukti nyata bahwa hubungan antara Indonesia dan Tiongkok semakin membaik dan saling menghargai.

Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. Kedua pemimpin ini menegaskan komitmen mereka untuk terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, yang akan membawa manfaat besar bagi kedua negara dan masyarakat regional. Hubungan yang erat ini tidak hanya akan memperkuat stabilitas regional, tetapi juga menciptakan peluang lebih besar bagi perdamaian dan kemakmuran di Asia Tenggara dan sekitarnya.