Saat ini, atlet, ofisial dan anggota panpel PON XX Papua yang terinfeksi virus corona telah menjalani perawatan dan isolasi di tempat-tempat yang sudah disediakan pemerintah daerah setempat, termasuk di tempat isolasi terpusat terapung yang ada di KM Tidar untuk Klaster Jayapura dan KM Sirimau (Klaster Merauke).
Sementara tujuh orang atlet dari empat kontingen yang terpapar COVID-19 di Klaster Mimika, menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Mimika. Mereka berasal dari kontingen DKI Jakarta, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut Direktur RSUD Mimika dr. Antonius Pasulu satu orang atlet basket dari DKI Jakarta menderita gejala ringan, kemudian lima orang atlet judo masing-masing tiga orang dari DKI Jakarta dan dua orang dari Kaltim dinyatakan OTG atau tanpa gejala. Termasuk satu orang pemain futsal NTB.
Atas temuan kasus itu, satgas bersama petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika sudah langsung melakukan pelacakan terhadap kontak erat atlet, ofisial dan anggota panpel yang terinfeksi COVID-19.
“Semuanya (kontak erat) dinyatakan negatif,” sebut Antonius.
Sebagian besar atlet dan ofisial yang dinyatakan positif COVID-19 itu rata-rata terdeteksi usai menjalani pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction) untuk keperluan syarat penerbangan kembali ke daerah asalnya masing-masing. Mereka sudah menyelesaikan seluruh pertandingan.
Seperti dua judoka Kalimantan Timur Melia Kubus dan Eko Haryono. Keduanya bersama seorang atlet dan manajer tim judo seharusnya dijadwalkan kembali ke daerah asalnya pada 3 Oktober 2021.
Dua hari sebelum keberangkatan, mereka menjalani tes usap PCR. Hasilnya, Melia dan Eko dinyatakan positif COVID-19 sehingga tidak bisa pulang. Keduanya harus menjalani isolasi hingga hasilnya tes PCR-nya negatif.
Sementara judoka Yaumil Aqsharini yang meraih medali perunggu PON XX Papua kelas 52 kg putri dan manajer tim judo Lukito hasil tes PCR-nya negatif sehingga bisa pulang ke Kaltim.
Temuan kasus COVID-19 ini sempat membuat ofisial kontingen Kaltim sedikit kelabakan, tetapi mereka sangat yakin pihak penyelenggara PON Papua sudah menyiapkan segalanya untuk penanganan.
“Saya tetap bertahan di Mimika untuk mendampingi anak-anak hingga selesai menjalani isolasi,” kata pelatih judo Kaltim Adianoor saat dihubungi ANTARA dari Jayapura.