NGANJUK – Komunitas Pecinta Sejarah dan Ekologi Nganjuk (Kotasejuk) telah berhasil melakukan sebuah upaya penyelamatan bersejarah yang patut diapresiasi. Mereka mendapatkan informasi berharga dari warga sekitar tentang keberadaan dugaan fosil di tengah hutan Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Penyelamatan tersebut dilakukan dengan tujuan mencegah kerusakan dan hilangnya fosil berharga ini oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Dugaan fosil yang berhasil diselamatkan oleh Kotasejuk diduga merupakan bagian dari kaki kiri gajah purba jenis Stegodon yang diperkirakan hidup pada 800 ribu tahun yang lalu. Temuan ini menjadi bukti nyata pentingnya upaya konservasi dan pemahaman terhadap sejarah alam di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Menurut Anggota Kotasejuk, Susilo, dugaan fosil tersebut ditemukan di petak 49, wilayah RPH Turi, BKPH Tritik, KPH Nganjuk. Pada saat penemuan, sebagian fosil nampak pada permukaan tanah, sementara sebagian lainnya terpendam dalam tanah. Hal ini menambah nilai sejarah dan keunikan dari temuan tersebut.
“Sangat menggembirakan melihat temuan dugaan fosil ini,” ujar Susilo dengan penuh semangat. “Kami berharap temuan ini akan memberikan wawasan lebih dalam mengenai kehidupan fauna pada masa lampau dan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.”
Selanjutnya, Kotasejuk akan melaporkan temuan fosil berharga ini kepada pihak Museum Anjukladang Kabupaten Nganjuk. Dengan langkah ini, diharapkan penemuan berharga tersebut akan diberikan perawatan yang tepat dan menjadi bagian penting dari koleksi museum, yang akan dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Upaya Kotasejuk dalam menyelamatkan fosil bersejarah ini menjadi contoh nyata kepedulian dan partisipasi aktif masyarakat dalam pelestarian warisan alam dan sejarah. Semoga semangat positif ini dapat menginspirasi lebih banyak lagi komunitas lainnya untuk turut berkontribusi dalam menjaga keberagaman alam dan sejarah Indonesia.