Tulungagung – Dinas kesehatan Kabupaten Tulungagung, menggelar lomba jamu gendong. Lomba ini diikuti oleh puluhan pembuat jamu tradisional, yang masih bertahan di zaman ini. Para pembuat jamu tersebut di uji wawasannya seputar pemilihan bahan, khasiat jamu dan teknik pemasarannya. Dari kegiatan ini, harapannya para produsen untuk melakulan inovasi. Inovasi tersebut agar jamu tradisional bisa anak anak terima.
Puluhan pembuat jamu tradisional di Kabupaten Tulungagung, mengikuti lomba jamu gendong, yang terlaksana oleh dinas kesehatan setempat. Setiap peserta mendapat waktu untuk unjuk kebolehan dalam peracikan hingga promosi produksi jamu. Sejumlah kaum milenial yang terjun dalam industri pembuatan jamu, juga tampak mengikuti perlombaan ini. Mereka menjadikan lomba ini sebagai tempat mengenalkan produk jamunya.
Selain soal rasa dan inovasi, para pembuat jamu tradisional ini mendapat uji wawasan terkait pemilihan bahan yang baik. Terdapat dua jenis jamu yang masuk dalam kategori lomba. Yakni, jamu beras kencur dan kunyit asam. Mereka juga mendapat proses uji pengetahuan tentang khasiat jamu tersebut. Teknik pemasaran jamu yang selama ini mereka lakukan juga tak luput dari penilaian.
Lomba ini juga merupakam salah satu upaya dinas kesehatan, untuk menjaga kelestarian jamu tradisional. Mengkonsumsi jamu secara rutin dipercaya bisa meningkatkan imunitas tubuh. Komsumsi jamu diakui mengalami peningkatan terutama saat masa pandemik corona. Sejumlah bahan yang ada dalam jamu seperti kunyit, jahe dan asem, mempunyai khasiat tersendiri yang bisa memperkuat sistem imun dalam tubuh.
Total terdapat 150 pembuat jamu tradisional yang menjadi binaan dinas kesehatan. Rata rata mereka memperoleh resep pembuatan jamu, secara turun temurun dari keluarga. (bp)