Jelang Kirab Bersinagari, Pemkab Tulungagung Siapkan 252 Penari Reog Kendang

193

TULUNGAGUNG, 17 November 2023 – Kabupaten Tulungagung bersiap-siap untuk merayakan hari jadinya yang ke-818 dengan pawai yang tak terlupakan. Ketua Panitia, Bapak Broto Susetiyo, S. Sos, MM, yang juga menjabat sebagai Direktur Perumda Aneka Usaha Tulungagung, dengan semangat menyampaikan rencana yang menarik untuk merayakan momen bersejarah ini.

Dalam sebuah pengumuman, Bapak Broto Susetiyo dengan penuh antusias menjelaskan bahwa dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Tulungagung, akan diadakan pawai yang menggugah nostalgia dengan menghadirkan becak, bendi, dan dokar sebagai bagian dari perayaan. Lebih istimewa lagi, bendi yang akan digunakan dalam pawai ini merupakan bendi asli khas Tulungagung, menghadirkan nuansa tradisional yang begitu berarti bagi masyarakat setempat.

“Pawai ini akan menjadi perayaan yang begitu berkesan, di mana kita akan kembali merasakan pesona sejarah dan tradisi Tulungagung,” ujar Bapak Broto Susetiyo dengan penuh semangat.

Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa rute pawai budaya ini akan dimulai dengan upacara di depan Kantor Pemda Kabupaten Tulungagung, yang terletak di Jalan Ahmad Yani. Kemudian, pawai akan bergerak menuju Pendopo Kongas Arus Kusumaningbongso. Ketika tiba di lokasi tersebut, para peserta pawai akan disambut langsung oleh 252 penari Reog Kendang Tulungagung, yang akan menghadirkan keindahan budaya lokal yang khas.

Dalam kesempatan yang sama, Bimo Wijayanto, seorang staf Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, juga memberikan penjelasan tentang partisipasi siswa SD dan SMP dalam acara ini. Diketahui bahwa terdapat 19 koordinator wilayah tingkat SD dan 23 SMP se-Kabupaten Tulungagung yang akan turut serta dalam pawai budaya ini.

Bimo Wijayanto menjelaskan bahwa pemilihan tari Reog Kendang Tulungagung sebagai bagian dari perayaan ini bukan tanpa alasan. Tarian ini memiliki kisah legenda yang kuat, menggambarkan kisah kili suci yang melambangkan kebaikan yang mengalahkan jodo sulo, yang artinya angkara murka. Namun, pada perayaan hari jadi ini, tarian tersebut akan diartikan sebagai semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat Tulungagung.

Dengan begitu banyak elemen budaya dan semangat yang mengalir dalam persiapan perayaan ini, warga Kabupaten Tulungagung diharapkan dapat merayakan hari jadi mereka dengan penuh kebanggaan dan kebahagiaan. Pawai budaya ini diharapkan menjadi momen yang tak terlupakan dan menggugah rasa cinta terhadap tradisi dan budaya lokal. Semoga perayaan hari jadi ke-818 Kabupaten Tulungagung akan menjadi sukses besar dan mempererat persatuan masyarakat setempat.