MOJOKERTO – Kebakaran melanda Gunung Penanggungan di Mojokerto sejak Kamis (2/11/2023) siang. Hingga malam ini, api di lokasi titik kejadian masih menyala dan terus meluas. Dampak dari kebakaran ini, jalur pendakian menuju puncak Gunung Penanggungan harus ditutup sementara.
Ratusan personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk Perhutani, SAR Penanggungan, LBPI-NU, LMDH Seloliman, TNI, Polri, Komunitas Masyarakat Peduli Api (MPA), BPBD Kabupaten Mojokerto, dan warga setempat, dikerahkan untuk memadamkan api. Total petugas yang terlibat dalam upaya pemadaman mencapai 131 orang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, mengungkapkan bahwa area yang terbakar masuk ke wilayah administratif Desa Tamiajeng dan Bukit Sarang, Kepala Desa Kedungudi, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Personel gabungan disebar di tiga titik berbeda untuk memadamkan api yang masih membara, dengan menggunakan alat manual, yakni teknik gebyok.
Salah seorang relawan dari Sese Mojokerto, Sarvin Hadi Siswoyo, menjelaskan bahwa cakupan titik api yang ikut terbakar tergolong luas sehingga jalur pendakian Kedungudi harus ditutup sementara. Kendati demikian, kondisi medan yang sulit dan besarnya kobaran api menjadi kendala dalam proses pemadaman.
Kebakaran Gunung Penanggungan ini menjadi perhatian serius, dan upaya pemadaman terus dilakukan oleh pihak berwenang dan relawan demi mengendalikan situasi dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Masyarakat di sekitar Gunung Penanggungan juga diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi arahan dari petugas terkait.