Dukung Pemulihan Ekonomi, BI Kediri Kembangkan UMKM Melalui Bootcamp

169

Kediri – Dukungan terhadap sektor riil, khususnya pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menjadi penting dan strategis untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) pasca pandemi covid-19.

Kantor Perwakilan BI Kediri bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, berkontribusi dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku umkm ekraf.Pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas produk batik dan tenun Kota Kediri.Melalui pelatihan teknik desain, pewarnaan, pemotongan kain, dan sebagainya. Hal ini juga untuk meningkatkan kuantitas hasil produksi, BI Kediri memberikan dukungan peralatan produksi, seperti alat tenun bukan mesin (ATBM), serta pendampingan dan pelatihan lainnya untuk men-diversifikasi produk turunan batik dan tenun.

Sebagai bentuk kontribusi nyata BI Kediri bersama Pemkot Kediri dan Dekranasda Kota Kediri dalam mendukung hilirisasi produk UMKM fesyen khususnya tenun ikat Kediri, menyelenggarakan bootcamp inkubasi desain dan produksi fesyen pada tanggal 1 sampai dengan 16 Agustus 2022.

Melalui proses pembekalan secara intensif selama 14 hari oleh desainer nasional pelopor busana tenun siap pakai, mampu mengoptimalkan potensi serta meningkatkan nilai tambah batik dan tenun ikat sebagai produk unggulan kediri dan daerah sekitarnya.Kegiatan diikuti oleh 40 peserta berbakat, yang terdiri dari 20 desainer dan 20 penjahit. Peserta berkolaborasi untuk membuat 20 karya adi busana ready to wear, baik untuk kategori contemporary fashion maupun modest fashion busana muslim.

Acara yang ditutup pada Selasa 16 Agustus 2022 ini dengan melihat potensi industri tenun, Kepala Perwakilan BI Kediri, Moch. Choirur Rofiq menyampaikan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan menambah portofolio peserta.

Wignyo Rahadi juga menyampaikan, pada pelatihan disampaikan dalam 2 (dua) kelas, yakni kelas desain dan produksi.Dirinya berharapan tidak hanya sampai di sini, namun bisa kita kembangkan produk wastra seperti tenun ikat Kediri tidak hanya berupa kain namun hingga menjadi busana siap pakai.

Pada acara penutupan juga diumumkan peserta terbaik, yakni Lucky P. Purnami (best design) ,Ilma Abidina Cahya (best progress desain) , Muhammad Akmal (best illustration) , Agustinawati (best pattern) , Nuzul Kurniawan (best sewing) dan Emita Yuliana Setyaningsih (best progress produksi).

Pada kesempatan yang sama, BI Kediri secara simbolis menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada SMK Negeri 3 Kota Kediri berupa perangkat alat tenun bukan mesin (ATBM).