Bangun Infrastruktur, Maksimalkan Pelayanan

95
Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri.

KEDIRI, MADUTV -Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kediri terus melakukan proyeksi pembangunan dengan peningkatan fasilitas infrastruktur maupun peningkatan pelayanan kepada masyarakat akan terus meningkatkan di tahun 2025 mendatang.

Peningkatan fasilitas dan layanan ini diberikan,untuk kenyamanan pasien dan keluarga pasien dalam pemenuhan kebutuhan kamar maupun fasilitas penunjang lainnya.Dan tak kalah penting layanan terhadap pasien BPJS, salah satunya dengan pembangunan kamar inap bagi pasien BPJS sesuai dengan Kelas Rawat Inap Standart (KRIS).

Pernyataan ini disampaikan Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri, dr Aditya Bagus Djatmiko saat menggelar jumpa pers bersama sejumlah awak media di RSUD Gambiran Kota Kediri, Kamis (19/12/2024).

Dr Bagus menyampaikan, jika selama 2024 ini RSUD Gambiran sudah melakukan pembangunan di sejumlah instalasi sebagai wujud pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

Tidak hanya penambahan bangunan, namun juga dilakukan beberapa renovasi terkait bangunan baik untuk rawat jalan maupun yang ada di klinik.

“Banyak sekali pembangunan yang sudah kita lakukan di tahun 2024 ini, seperti pembangunan gedung instalasi gizi, kemudian renovasi kamar operasi dengan menggunakan MOT atau Modular Operating Theater, serta pembangunan bagian lain yang itu memang diperlukan untuk pengobatan dan peningkatan layanan kepada masyarakat,” urainya.

Selain beberapa hal capaian yang sudah dilakukan di tahun 2024 ini, pihak RSUD Gambiran juga merencanankan untuk pembuatan kamar bagi pasien BPJS sesuai dengan standar yang ditentukan.

“Pembangunan yang dilakukan di tahun 2025 ini adalah pembuatan kamar pasien BPJS yang sesuai dengan standar. Bukan berarti kamar yang saat ini ada di Gambiran tidak sesuai standar ya. Namun saat pembangunan di awal, standar ini masih belum ada, dan saat ini akan kita benahi ke arah sana,” tandasnya.

dr.Aditya menegaskan, jika saat ini di RSUD Gambiran ada sekitar 280 kamar pasien, yang itu sudah termasuk untuk ruang ICU, ICCU, ruang bayi, ruang anak hingga ruang intensif.

“Jika dikonversi untuk sesuai dengan KRIS maka akan banyak tempat tidur yang hilang. Nah ini yang akan kita tambah dan kita penuhi di tahun 2025 nanti. Saat ini kita sudah melakukan persiapan,” tandasnya.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar kamar inap bagi pasien BPJS di RSUD Gambiran ini sesuai standar.

“Jika dulu dalam ruangan itu ada berisi 6 hingga 8 tempat tidur, nah bila berdasrkan standar maka satu ruangan hanya berisi 4 tempat tidur saja, dengan jarak masing-masing bed ditentukan,” ungkapnya.

Dengan adanya standar tersebut, maka kamar bangsal yang berisi deretan tempat tidur pasien tidak akan ada lagi.

Untuk diketahui, saat ini RSUD Gambiran merupakan rumah sakit milik pemerintah daerah tipe B.

Rumah sakit ini memberikan pelayanan dibidang kesehatan yang didukung oleh layanan dokter spesialis dan sub spesialis, serta ditunjang degan fasilitas medis yang memadai.

Bahkan beberapa layanan poli rawat jalan, juga dibuka di malam hari salah satunya adalah poli anak. (Ef)