Alat Kelengkapan Dewan Tak Segera Terbentuk, Tiga Unsur Pimpinan Rapat

217
Soejoko Adi P Fraksi PDIP Kota Kediri didampingi Ayub Hidayatulloh dari Fraksi Gabungan dan Katino Fraksi Gerindra saat menjelaskan ke awak media

KEDIRI, MADUTV – Agenda Rapat unsur Pimpinan DPRD Kota Kediri akhirnya juga diikuti belasan anggota DPRD lainnya dan berakhir deadlock. Sebelumnya tiga unsur pimpinan DPRD Firdaus, Soejono Teguh Wijaya dan M.Yasin rapat sendiri di ruang Ketua DPRD Firdaus. Namun, selang beberapa jam disusul anggota dewan lainnya sehingga anggota DPRD lainnya dipersilakan masuk keruangan satu persatu hingga terjadi rapat bersama. Namun, tidak begitu lama terlihat Ketua DPRD Firdaus meninggalkan ruang rapat, pada, Senin (21/10/2024). Dimana saat itu mobil yang ditumpanginya terparkir di sebelah ruangannya terlihat menyala mesinnya dengan seorang sopir di dalamnya, sehingga dengan cepat meninggalkan lokasi hingga awak media tidak bisa menemui atau mewancarainya.

Dari kondisi itu akhirnya usai Ketua dewan keluar ruangan, lalu disusul M.Yasin sehingga “memicu” Anggota DPRD dari sejumlah Fraksi berinisiatif untuk berdiskusi dengan Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit untuk hadir di gedung Dewan

Dari kondisi itu tidak terlihat anggota dewan dari Fraksi PAN dan NasDem, hanya diwakili pimpinan dewan. Soedjoko Adi Poerwanto mewakil Fraksi PDI Perjuangan memberikan keterangan paska sempat berada di ruang Ketua DPRD Kota Kediri bila pertemuan tadi tidak ada hasil apa-apa. Semua anggota dewan memiliki hak yang sama. Tidak ada bedanya anggota dan ketua.

“Kenapa ini berbeda dengan periode sebelumnya? Kenapa sekarang harus semua harus tunduk pada ketua?,” ucapnya.

Soedjoko menegaskan, bila memang ketua dewan tidak berkenan atas tata tertib (tatib) selama ini dijadikan acuan. Dipersilahkan mengajukan tatib baru.

“Namun harus diingatkan, semua keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat. Bila tidak ada kata sepakat, pilihannya dilakukan voting,” tegasnya.

Saat ditanya kabar terkait kurang berkenannya karena porsi rencana Alat Kelengkapan Dewan ( AKD ) yang dibentuk temen-temen dewan sebelumnya. Soejoko Adi menjabarkan bila harus dilakukan musyawarah karena kita bekerja atas kepentingan masyarakat bukan karena unsur lain.

Sementara itu Ketua Fraksi Gerindra, Katino, bahwa kehadirannya sesuai amanah diberikan ketua umum yang juga Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.

“Kita harus membela rakyat, sesuai amanah Pak Prabowo kepada kami. Bagaimana kami bisa membela, bila AKD belum terbentuk. Oktober ini harus selesai pembentukan dan sebenarnya bila ada salah satu oknum pimpinan tidak setuju, ada pimpinan lainnya. Kami sudah datang baik-baik, namun tidak ada komunikasi. Kami hadir di sini, dia langsung pulang,” terangnya.

Bila kemudian terjadi deadlock, Soedjoko menambahkan, telah menghadirkan Sekda Bagus Alit untuk memutasi Sekwan Rahmat Hari Basuki.

“Saya sudah telepon Sekda dan sekarang perjalanan. Saya minta Sekwan diganti saja. Karena tidak mampu fasilitasi semua wakil rakyat,” imbuhnya.(Ef)