Madiun – Taman Bantaran Sungai Bengawan Madiun benar-benar menjadi destinasi yang memikat saat sore hari, terutama saat kemarau panjang seperti yang kita alami saat ini. Saat matahari mulai merunduk ke barat, air di Bengawan Madiun surut, menciptakan pemandangan yang memukau. Warga setempat dan pengunjung dari luar kota pun berbondong-bondong datang ke sini untuk menikmati senja yang indah.
Saat air surut, terlihat batu-batu yang muncul di dasar sungai, menjadi alas yang nyaman bagi warga untuk duduk, bersantai, dan menikmati momen santai sore hari. Tidak hanya warga, para pedagang juga melihat peluang ini dan mendirikan lapak mereka di sekitar taman untuk menjual berbagai camilan dan produk lokal.
Salah satu pengunjung, Novia, yang berasal dari luar kota Madiun, mengaku bahwa ini adalah kunjungannya yang pertama ke Taman Bantaran Madiun. Ia terkesan dengan keindahan alam dan suasana santai di sini, serta menyebutnya sebagai tren wisata sore hari yang sedang naik daun.
Namun, yang paling memikat adalah kepedulian masyarakat terhadap kebersihan taman ini. Ketika air surut, terlihat para relawan dan komunitas “Sandal Jepit” yang sedang giat membersihkan sampah yang berserakan di sekitar sungai. Mereka bekerja sama-sama untuk mengumpulkan sampah-sampah tersebut dan memasukkannya ke dalam kantong plastik. Momen ini juga digunakan sebagai kesempatan untuk mengkampanyekan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Salah satu peserta komunitas “Sandal Jepit,” Rofia, menjelaskan bahwa mereka berharap pengunjung yang datang nantinya juga akan ikut menjaga kebersihan taman ini, terutama saat musim hujan tiba. Dengan kerjasama masyarakat dan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan, Taman Bantaran Madiun akan tetap terlihat bersih dan memikat bagi semua pengunjung.
Taman Bantaran Sungai Bengawan Madiun memang menjadi contoh bagaimana keindahan alam bisa bersatu dengan kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan. Semoga tempat ini terus menjadi destinasi yang indah dan lestari bagi warga Madiun dan pengunjung dari berbagai daerah.