BANYUWANGI, JAWA TIMUR – Memasuki musim penghujan, sejumlah titik di jalur Gumitir, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, dinyatakan rawan terjadi bencana longsor. Pihak berwenang mengimbau pengguna jalan dan warga yang tinggal di lereng Gunung Gumitir untuk tetap waspada.
Hujan yang sudah mulai mengguyur sejumlah wilayah di Banyuwangi mengharuskan warga untuk waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan longsor Gunung Gumitir, yang berada di wilayah Kecamatan Kalibaru.
Selain warga, pengguna jalan juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana longsor yang sering terjadi di wilayah Gumitir saat musim penghujan tiba. Camat Kalibaru, Susanto, menyampaikan peringatan ini kepada masyarakat.
Susanto mengungkapkan bahwa pemerintah Kecamatan Kalibaru telah memetakan sejumlah daerah yang rawan terjadi banjir dan tanah longsor. Upaya pemetaan ini dilakukan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi.
Ada tiga desa di Kecamatan Kalibaru yang masuk dalam kawasan rawan bencana longsor, yakni Desa Kalibaru Kulon, Banyuanyar, dan Desa Kalibaru Manis. Sebagian warga di desa-desa tersebut tinggal di lereng atau dekat Gunung Gumitir.
Selain pemetaan, pihak berwenang juga telah menginstruksikan warga untuk membersihkan saluran air di lingkungan mereka. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk menghindari genangan air atau banjir saat curah hujan tinggi.
Selain itu, pihak berwenang juga aktif memberikan sosialisasi kepada warga yang tinggal di daerah rawan longsor agar selalu waspada ketika hujan deras berlangsung lebih dari tiga jam. Tanah pegunungan seperti Gumitir memiliki potensi retak dan rawan terjadi longsor setelah hujan deras mengikuti periode panas yang berkepanjangan. Retakan pada tanah tersebut bisa mengakibatkan terbentuknya rongga yang kemudian menjadi penyebab longsor.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat mengurangi risiko bencana longsor di wilayah Gumitir dan melindungi keselamatan warga serta pengguna jalan.