MADIUN – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Madiun menempati urutan ke-34 untuk tingkat kemiskinan kabupaten/kota se-Jawa Timur 2022. Serta, peringkat ke-37 untuk tingkat kemiskinan ekstrem kabupaten/kota se-Jawa Timur 2022.
Meskipun menunjukkan angka yang cukup baik, namun Wali Kota Madiun Maidi tak ingin berpuas diri. Pihaknya terus mendorong OPD dan pihak-pihak terkait agar angka kemiskinan bisa semakin ditekan.
Menurut Wali Kota, kemiskinan memberikan dampak jangka panjang terhadap pembangunan daerah. Beragam kebijakan pun telah digulirkan oleh orang nomor satu di kota pendekar itu agar angka kemiskinan bisa semakin ditekan. Salah satunya dengan memberikan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu.
Wali Kota menambahkan melalui pendidikan tinggi, anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa mendapatkan kesempatan lebih luas saat bersaing mendapatkan lapangan pekerjaan dan juga jenis pekerjaannya lebih baik dibandingkan mereka yang tidak menempuh pendidikan tinggi. Dengan demikian, diharapkan mereka bisa memiliki masa depan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Sementara itu, dalam rapat TKPK tersebut juga dilaksanakan peluncuran aplikasi Mbangun Swarga, yakni sebuah kolaborasi aksi, data, dan aplikasi antar layanan perangkat daerah di lingkup Pemkot Madiun. Di antaranya, Puskesos melalui aplikasi Pendekar Kesos oleh Dinsos Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), bantuan penanggulangan stunting dari Dinkes PPKB, Siaga Kita, dan Sicaker oleh Disnaker KUKM. Serta, bantuan beasiswa dari Dinas Pendidikan. Serta, Layanan Pecel Tumpang di seluruh kelurahan.