Jambi – Polres Tebo mengumpulkan bahan dan keterangan terkait penemuan tengkorak manusia yang ditemukan warga Dusun Muara Bulan Desa Pemayungan, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi, yang diduga diterkam harimau sumatera (phantera tigris Sumatrae) yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kapolres Tebo AKBP Gunawan Tri Laksono melalui keterangan resminya yang diterima, Sabtu, mengatakan korban yang diduga diterkam harimau itu bernama Nampay Sembiring, Warga Kelurahan Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Korban merupakan warga pendatang dari Sumatera Utara (Sumut) yang mengadu nasib membuka lahan kosong di areal di RT 03/RW tepatnya di Dusun Muara Bulan, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi dan korban kurang lebih dua tahun tinggal di lahan tersebut dan telah mendirikan sebuah pondok sedangkan keluarga istri dan anak masih tinggal di Sumut.
Kapolres juga menjelaskan dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan tim Inavis Polres Tebo, tubuh korban ditemukan tidak dalam keadaan utuh dan bagian tubuh berjauhan atau tidak satu tempat.
Sedangkan bagian kepala korban juga sudah menjadi tengkorak, tangan kanan ditemukan hanya sebatas siku, tangan kiri ditemukan hanya sebatas bahu, pakaian korban ditemukan dalam kondisi sobek diduga akibat gigitan atau cakaran harimau.
“Saat ini, bagian tubuh yang berhasil di evakuasi dari TKP telah di bawa ke RSUD Tebo dan saat ini keluarga korban tengah diperjalanan menuju kesini (Tebo-red),” kata Kapolres Tebo, AKBP Gunawan Tri Laksono.
Menurut keterangan dari pihak BKSDA, bahwa lokasi ditemukan jasad tersebut merupakan habitat atau perlintasan harimau sumatra. Hal tersebut dibuktikan dilokasi penemuan jasad tersebut juga ditemukan ada jejak dan kotoran harimau sumatera.
Sementara itu, dari keterangan Haposan Sinaga selaku Ketua Kelompok Tani Sumay Mandiri mengatakan keseharian korban selain buka lahan juga bekerja sebagai tukang deres kebun karet milik almarhum Harun warga Pemayungan.
Warga Pemayungan juga pernah melihat di lokasi ditemukannya jasad tersebut, harimau sedang berkeliaran di dekat pondok korban dan warga meminta kepada pihak BKSDA agar segera mengevakuasi harimau yang masih berkeliaran, karena sangat meresahkan masyarakat dan menghambat aktifitas sehari-hari.(antara/*)