PROBOLINGGO, MADUTV – Peringatan Hari Santri Nasional yang digelar di Alun-alun Kraksaan. Kabupaten Probolinggo. Berjalan Khidmat dan Meriah. Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, menyampaikan pesan penting bagi para santri di era digital saat ini. Untuk mengingatkan kembali peran penting santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia serta tantangan baru yang harus dihadapi oleh generasi santri masa kini.
“Perjuangan santri dulu sangat besar. Mereka berjuang di bawah bimbingan para kiai, terutama dalam situasi saat kemerdekaan kita belum sepenuhnya stabil,” ujar Ugas.
Merujuk pada peristiwa Resolusi Jihad yang ditandatangani pada 22 Oktober 1945 oleh para ulama dan santri. Momentum ini, kata Ugas, menjadi puncak perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan.Tidak hanya mengingatkan tentang sejarah, Ugas juga menggarisbawahi tanggung jawab santri hari ini.
“Sekarang, santri dituntut untuk mengisi kemerdekaan ini dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Digitalisasi adalah kunci, dan santri tidak boleh tertinggal dalam hal ini, kemampuan santri untuk bersaing di era digital menjadi syarat penting agar mereka dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Selain menekankan pentingnya penguasaan teknologi, Ugas juga menyinggung soal karakter santri yang dikenal dengan kesantunan dan religiusitas. “Karakter ini harus tetap dijaga. Jangan sampai hilang,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ugas turut menyaksikan penyerahan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kepada beberapa kategori masyarakat yang membutuhkan.
“Bantuan ini adalah wujud kepedulian dari masyarakat Probolinggo, termasuk para ASN yang telah menyumbangkan sebagian rezekinya melalui BAZNAS. Kita salurkan bantuan ini kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” jelas Ugas.
Ia berharap bantuan ini dapat membangun rasa saling peduli di antara masyarakat Probolinggo. Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Ugas menyampaikan pesan khusus kepada para santri, terutama yang sudah memasuki usia pemilih pemula.
“Santri adalah pemilih potensial. Banyak di antara mereka adalah pemuda yang sedang menempuh pendidikan di tingkat SMA, MA, hingga perguruan tinggi,” kata Ugas.
Ia berharap para santri bisa menjadi contoh bagi pemuda lainnya dalam menjaga kerukunan dan tidak terpengaruh oleh isu-isu hoaks yang tidak bermanfaat.
“Probolinggo sudah puluhan tahun selalu kondusif. Saya titip pesan kepada santri, jangan tergoda dengan hoaks atau isu-isu yang memecah belah. Mari kita jaga Probolinggo agar tetap damai dan aman, terutama dalam menghadapi Pilkada mendatang. (Gus)