Nganjuk – Pengerjaan proyek pedestrian tahap 2 Kabupaten Nganjuk yang masih dalam proses, kini mulai menuai protes warga sekitar. Pasalnya akibat pengerjaan proyek yang warga nilai asal asalan, warga terisolir beberapa hari karena tidak bisa beraktifitas.
Warga memprotes adanya material yang menutupi akses jalan serta menumpuk di sepanjang jalan. Sehingga warga terisolir beberapa hari. Tidak ada akses untuk beraktifitas. Selain itu, pengerjaan proyek pedestrian yang mencapai anggaran 23 mililyar tersebut, mereka nilai asal-asalan pengerjaanya.
Menurut aktivis LKHPI, Hamid Efendi, pengerjaan saluran gorong gorong, material galian saluranya. menuai komplain warga karena tidak tertata. Sehingga menyebabkan warga terisolir. Pengerjaan gorong gorong saluran air, yang harusnya tergali terlebih terdahulu, namun pegerjaan malah tidak sesui teknis kontruksi. Seperti pemasangan kanstin pembatas jalan yang dipasang terlebih dahulu sebelum saluran digali, sehingga dapat menyebabkan ambrolnya bangunan.
Sementara itu, hingga saat ini warga masih terisolir akibat material yang menumpuk yang menyebabkan warga terisolir beberapa hari, sedangkan dari dinas perkim kabupaten nganjuk enggan memberi konformasi terkait permasalahan pengerjaan proyek pedestrian saat ini. (sh)