Nganjuk – Pahlawan nasional Indonesia, dokter Soetomo, lahir di Kabupaten Nganjuk. Tepatnya di kampung halaman Desa Ngepeh. Beliau lahir pada tanggal 30 Juli 1888 dari pasangan Raden Soewadji dan Ajoe Soedarmi.
Saat masih kecil dokter Soetomo diasuh oleh kekek dan neneknya hingga berusia 7 tahun. Kemudian pada usia 8 tahun dokter Soetomo masuk di sekolah Europeesche Legere School (ELS) pada zaman Hindia Belanda. Atau sekarang setingkat sekolah dasar di bangil dengan tinggal bersama pamannya Arjodipoera.
Setelah berhasil menamatkan sekolahnya ia memustuskan untuk melanjutkan sekolah di School tot Opleiding van Indische Artsen (Stovia) di Batavia yang tertuju bagi para calon dokter jawa pada 31 Januari 1903.
Di tempat tersebut terbangun sebuah monumen dan museum yang menyimpan peralatan medis saat ia membuka praktik pada masa Hindia Belanda. Selain itu, terdapat buku-buku berbahasa Belanda dan Prancis, serta foto-foto dokter Soetomo.
Sebuah monumen seseorang sedang duduk berukuran besar berdiri kokoh. Pembuatan monumen ini untuk mengenang perjuangan dokter Soetomo yang terkenal sebagai pahlawan nasional Indonesia. Sekaligus salah satu pendiri organisasi modern pertama di Indonesia bernama Budi Utomo.
tepat sebelah belakangnya terdapat sebuah joglo untuk kegiatan dan pertemuan. Yang dahulunya merupakan rumah tempat tinggal dokter Soetomo. Tempat tersebut untuk menyimpan berbagai peralatan medis yang terpakai saat membuka praktik semasa hidupnya. Di dalam sebuah lemari tersimpan peralatan medis, antara lain berupa jarum suntik dengan berbagai ukuran.
Selain itu juga terdapat ranjang pasien terbuat dari besi yang terbungkus kain putih. Serta, di sampingnya terdapat tiang penyangga yang berguna uuntuk menggatungkan infus lengkap dengan selangnya. Sedangkan koleksi lainnya terdapat peralatan pengobatan listrik yang pada waktu itu dokter Soetomo bekerja di bagian penyakit kulit rumah sakit simpang.
Di musem ini juga terdapat dua buah mikroskop dan terdapat buku-buku berbahasa Belanda Perancis dan bahasa lainnya yang tersimpan di lemari. Serta terdapat foto Soetomo bersama istri saat ia mengobati pasien.
Kasi Sejarah Museum Dan Kepurbakalaan Dinas Pariwisata Kepemudaan Olahraga Dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Nganjuk, amin fuadi, menjelaskan monumen Dokter Soetomo yang berada di Desa Ngepeh, Kabupaten Nganjuk resmi pada tanggal 6 mei 1986 oleh Menteri Penerangan. Saat itu Harmoko tepat menanamkan ari-ari dokter Soetomo. Sedangkan seiring berjalannya waktu terbentuklah museum di sebelah utara yang tak jauh dari monumen Dokter Soetomo. Untuk peralatan medis koleksi museum datang dari Jawa Tengah yang merupakan asli peninggalan dokter Soetomo.
Museum gratis untuk umum ini belum terbuka karena pandemi Covid-19 yang masih melanda. Namun oleh pihak pengelola kondisi koleksi museum tetap memperhatikan kebersihannya setiap hari agar terhindar dari kerusakan. (red)


