Mengokohkan Kerjasama Ekonomi, Indonesia Dapatkan Dukungan Penting dari China dalam Memastikan Keamanan Pasokan Beras Negara

189

Tiongkok – Sebagai tindak lanjut dari kunjungan kerja Menteri BUMN, Erick Tohir, ke Tiongkok, negara kita kini memperoleh komitmen penting dari negara Tirai Bambu. Dalam pertemuan yang sangat strategis tersebut, Menteri BUMN Erick Tohir dan pemerintah Tiongkok sepakat untuk mengimpor sebanyak satu juta ton beras ke Indonesia.

Dalam konteks kerja sama yang semakin erat antara kedua negara, Indonesia akan menerima bantuan beras dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya mencukupi kebutuhan cadangan beras pemerintah, terutama dalam menghadapi krisis iklim saat ini. Keputusan ini menjadi tonggak penting dalam memastikan ketersediaan beras di Indonesia, khususnya dalam menjaga ketahanan pangan negara.

Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (BULOG), Budi Waseso, menjelaskan bahwa opsi impor beras dari Tiongkok menjadi langkah terakhir yang diambil untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah. Meskipun demikian, pemerintah tidak menutup pintu terhadap kemungkinan menjajaki kerja sama serupa dengan beberapa negara lain guna memenuhi kuota penugasan impor beras tambahan hingga awal 2024, sebesar 1,5 juta ton.

Budi Waseso, yang akrab disapa Buwas, menggarisbawahi bahwa pihaknya masih belum dapat memastikan kapan beras impor tersebut akan tiba di tanah air. Namun, penandatanganan kesepakatan kerja sama yang dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Tohir dan pemerintah Tiongkok menjadi jaminan penting bahwa Indonesia akan mendapatkan pasokan beras yang diperlukan jika negara-negara lain tidak lagi mengimpor beras ke Indonesia.

Selain Tiongkok, pemerintah Indonesia juga akan terus menjajaki opsi impor beras dari negara-negara tetangga di ASEAN seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan beras di dalam negeri dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.

Menurut Buwas, pemerintah saat ini memiliki stok beras sebanyak 1,6 juta ton. Namun, angka ini belum termasuk impor, yang diperlukan untuk menjaga ketahanan pangan dan stabilisasi pasokan serta harga pangan. BULOG telah diperintahkan untuk menambah stok impor beras sebanyak 1,5 juta ton, dengan perkiraan sekitar 500 ribu ton yang diharapkan tiba di akhir tahun ini. Dengan begitu, total stok beras di Indonesia akan mencapai 1,3 juta ton.

Kebijakan impor beras ini bertujuan untuk memastikan pasokan beras yang cukup hingga momen penting seperti Pemilu dan Lebaran mendatang. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan negara dan menghadapi tantangan krisis iklim. Dukungan dari Tiongkok dalam hal ini menjadi langkah positif yang membawa harapan bagi ketahanan pangan Indonesia.