“Kick Off” Fiqih Peradaban Jilid Ii di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo

230

Situbondo – Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, telah mengungkapkan visi yang kuat dalam pembukaan Halaqah Fiqih Peradaban. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa agenda ini lahir dari kegelisahan atas munculnya berbagai isu dan konflik yang tengah melanda umat manusia saat ini, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dalam konteks ini, Islam diharapkan mampu hadir sebagai solusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan dunia.

Gus Yahya menjelaskan bahwa Halaqah Fiqih Peradaban bukan semata-mata untuk membahas hukum-hukum yang sudah ada, melainkan juga untuk menghadapi realitas yang sedang berlangsung atau yang akan datang. Dengan kata lain, ini bukan hanya tentang menetapkan hukum-hukum reaktif terhadap situasi yang ada, melainkan lebih dari itu, yaitu mencari jalan keluar dari segala kekacauan yang terjadi.

Pentingnya Halaqah Fiqih Peradaban adalah untuk menciptakan pemikiran yang proaktif dan solutif dalam menghadapi tantangan zaman. Gus Yahya menyerukan agar ulama, khususnya ulama NU, tidak menutup mata terhadap berbagai konflik yang sedang melanda dunia. Melalui seri Halaqah ini, diharapkan para ulama dapat terlibat aktif dalam memikirkan dan mencari solusi atas berbagai masalah yang ada saat ini.

Dalam pembukaan Halaqah Fiqih Peradaban, hadir tokoh-tokoh penting seperti Wakil Rais ‘Aam PBNU, KH Afifuddin Muhajir, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Sukorejo, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, Sekretaris Jenderal PBNU, H. Syaifullah Yusuf, Bendahara Umum PBNU, Gus Gudfan Arif, Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdallah, Ketua RMI PBNU KH Hodri Arief, serta banyak tokoh lainnya.

Pertemuan ini mencerminkan semangat kerja sama dan kolaborasi dalam menjawab tantangan-tantangan kompleks yang dihadapi oleh masyarakat global. Semua pihak terlibat, bersama-sama berkomitmen untuk menghadirkan Islam sebagai sebuah solusi yang konstruktif dalam menyelesaikan permasalahan dunia.

Pesan optimis dari Gus Yahya adalah bahwa Islam memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong perdamaian, keadilan, dan harmoni di dunia. Dengan berfokus pada pemikiran progresif dan solusi yang inklusif, Halaqah Fiqih Peradaban diharapkan dapat menjadi tonggak dalam menjawab tantangan-tantangan zaman yang semakin kompleks.