Tuban – Ratusan warga yang tergabung dalam Paguyuban Pemuda Enam Desa asal Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, pada Senin (24,01,2022) menggelar aksi demo di depan kantor Pertamina Kilang Minyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban.
Demo diikuti 6 Desa di Kecamatan Jenu yaitu Desa Wadung, Mentoso, Rawasan, Sumurgeneng, Beji dan Kaliuntu. Mereka membawa lima tuntutan yakni pertama, meminta perusahaan untuk memprioritaskan warga terdampak terkait rekruitmen security. Kedua, meminta semua vendor yang ada di Pertamina di dalam rekruitmen tenaga kerja harus berkoordinasi dengan desa. Ketiga, sesuai dengan janji dan tujuan pembangunan, pertamina harus memberi kesempatan dan edukasi terhadap warga terdampak. Keempat, mempermasalahkan warga terdampak yang harusnya diberdayakan yang justru dipersulit untuk bekerja dengan dalih pembatasan usia. Kelima, meminta perusahaan mengeluarkan vendor maupun oknum di lingkup project pertamina yang tidak pro terhadap warga terdampak.
Usai demo, Pihak kilang minyak Pertamina GRR memberikan jawaban terkait tuntutan demo yang disampaikan warga. Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), Kadek Ambara Jaya mengatakan pada keterangan pers Selasa (25/1/2022), dini hari bahwa pihak perusahaan berkomitmen tinggi untuk pro aktif melibatkan tenaga lokal dalam proses pembangunan kilang GRR Tuban.
Dijelaskan Kadek, hingga land clearing tahap ketiga yang diselesaikan pada 2021, kilang GRR Tuban telah melibatkan lebih 300 pekerja. Di mana 98 persen di antaranya adalah warga sekitar proyek. Pelaksanaan pekerjaan land clearing tahap satu hingga tiga telah melibatkan lebih dari 600 warga dari sekitar lokasi proyek.
Kadek menjelaskan, lebih jauh lagi perekrutan tenaga kerja dilakukan dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan, serta ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). (red)