Probolinggo, 11 Desember 2023 – Di ruang auditorium Madakaripura, kantor Bupati Probolinggo, sebuah langkah monumental telah diambil menuju ketenagakerjaan yang lebih inklusif dengan peresmian Unit Layanan Difabel Ketenagakerjaan (ULDK) Kabupaten Probolinggo. Acara dialog publik ini dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo, Santiyono, yang didampingi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Dr. Anang Budi Yoelijanto.
Dengan partisipasi 190 peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti PERTUNI PDKPRO, GERKATIN, Juru Bahasa Isyarat, Mitrabakti, CSR, Aisyiyah, dan Muslimat NU Kabupaten Probolinggo, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendukung hak-hak difabel di sektor ketenagakerjaan.
Dalam rangkaian acara, diserahkan dokumen Surat Keputusan ULDK Kabupaten Probolinggo oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Probolinggo, Santiyono, serta Kepala Dinas Tenaga Kerja Disnaker, Dr. Anang Budi Joeliyanto, selaku Ketua ULDK Kabupaten Probolinggo.
Arizky Perdana Kusuma, Ketua Tim Pelaksana, mengungkapkan bahwa peresmian ULDK ini adalah langkah konkret Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam mendukung hak-hak difabel dalam aspek ketenagakerjaan. Melalui unit layanan ini, diharapkan tercipta fasilitas yang memadai untuk pelatihan, penempatan, dan pendampingan bagi pekerja dengan disabilitas, sehingga mereka dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.
“Saya berharap dialog publik ini memberikan kesempatan bagi semua pihak terkait bersinergi dalam menciptakan layanan ketenagakerjaan yang inklusif, mendukung kelangsungan ULDK, dan menjamin keamanan pelayanan yang berkualitas bagi para pekerja dengan disabilitas,” ujar Arizky Perdana Kusuma dengan penuh semangat.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Probolinggo, Santiyono, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Probolinggo akan membuka peluang lebih luas untuk menampung kemampuan penyandang disabilitas. Bukan hanya dalam bentuk bantuan sosial, tetapi juga bagaimana mereka dapat berdaya guna.
“Harus diwujudkan bersama bagaimana ke depan perusahaan membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan lebih. Kita fasililatasi untuk memberikan pelatihan bagi mereka, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan agar mereka mandiri dan diberi kesempatan bekerja di manapun,” tambahnya dengan optimisme.
Peresmian ULDK Kabupaten Probolinggo diharapkan menjadi tonggak awal bagi terciptanya lingkungan kerja yang lebih inklusif dan memberikan peluang yang setara bagi semua lapisan masyarakat, termasuk para pekerja dengan disabilitas. Semangat untuk mewujudkan ketenagakerjaan yang adil dan inklusif pun semakin berkobar di Kabupaten Probolinggo.