Dampak Kekeringan, BPBD Banyuwangi Suplai Air Bersih Bagi Warga

332

BANYUWANGI – Kekeringan yang berkepanjangan akibat fenomena El Niño telah memberikan dampak serius bagi masyarakat di sejumlah wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi telah mengambil langkah proaktif dengan menyuplai air bersih kepada warga yang terdampak.

Sejak dua bulan terakhir, sumur-sumur milik warga di sekitar Gunung Srawet mengalami kekeringan yang membuat kehidupan sehari-hari mereka menjadi sulit. Aktivitas mandi, mencuci, dan memasak menjadi berat karena keterbatasan pasokan air bersih. Namun, BPBD Banyuwangi bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.

Pada Rabu, 11 Oktober, BPBD Banyuwangi telah menyalurkan dua tangki air bersih bagi warga di Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo. Antrean panjang jeriken dan bak kecil milik warga segera terlihat sejak pagi hari. Masyarakat dengan sabar menunggu bantuan air bersih yang disalurkan oleh BPBD Kabupaten Banyuwangi.

Sri Hastutik, salah satu warga setempat, berbagi pengalaman tentang bagaimana kekeringan telah memengaruhi kehidupannya. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di rumahnya, ia harus mengandalkan aliran air sungai yang disedot menggunakan pompa, meskipun biayanya cukup mahal. Sumur miliknya yang telah mengering hanya bisa digunakan sebagai MCK, dan sebagian besar kebutuhan air bersihnya harus diambil dari sungai atau masjid yang jaraknya hampir 100 meter dari rumahnya.

Namun, berkat pasokan air bersih yang disalurkan oleh BPBD Banyuwangi, Sri Hastutik dan warga lainnya merasa bersyukur. Mereka berharap suplai air ini akan berlangsung terus menerus hingga musim hujan tiba. Dukungan ini sangat diharapkan untuk mengatasi kesulitan yang mereka alami akibat kekeringan yang berkepanjangan.

Pihak BPBD Banyuwangi telah mendistribusikan sekitar 8000 liter air bersih di dua titik lokasi, termasuk Desa Kebondalem dan Purwoagung di Kecamatan Tegaldlimo. Tidak hanya mengisi jeriken dan bak milik warga, BPBD juga mengisi tandon yang disediakan untuk warga yang terdampak kekeringan. Langkah ini diambil sebagai upaya nyata dalam membantu masyarakat menghadapi kesulitan akibat kekeringan.

Sigit Jatmiko, petugas BPBD Banyuwangi, mengungkapkan bahwa lima kecamatan di Banyuwangi mengalami dampak kekeringan akibat El Niño. Kecamatan Tegaldlimo, Bangorejo, Genteng, Glagah, dan Wongsorejo termasuk daerah yang terdampak. Untuk memenuhi keperluan distribusi air bersih di kelima kecamatan tersebut, BPBD bekerja sama dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Kabupaten Banyuwangi.

Meskipun tantangan kekeringan masih berlangsung, langkah-langkah proaktif yang diambil oleh BPBD Banyuwangi memberikan harapan kepada masyarakat. Suplai air bersih ini adalah langkah positif dalam membantu warga mengatasi kesulitan yang mereka hadapi, dan semoga kekeringan ini segera berakhir dengan kedatangan musim hujan.