Blitar – Kabupaten Blitar merupakan sentra penghasil telur konsumsi. Bumi Penataran mampu memasok sebesar 70% telur untuk Jawa Timur dan berkontribusi sebesar 30% pasokan telur Nasional. Dinamika harga telur yang fluktuatif sangat berdampak pada peternak Kabupaten Blitar. Namun, Pemerintah Daerah memiliki kewenangan yang sangat terbatas dalam menyikapi fenomena ini.
kalangan peternak di Kabupaten Blitar kembali menjerit akibat kembali anjloknya harga telur ayam. Menanggapi hal ini, Bupati Blitar, Rini Syarifah terjun langsung dalam upaya membantu peternak kabupaten blitar.
Bupati Blitar menyebut, gerakan makan telur diinisiasi sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap peternak ayam petelur. Ia mengatakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar diminta rajin mengkonsumsi telur.
Sebagai salah satu daerah penghasil telur di Indonesia, di Kabupaten Blitar terdapat ribuan peternak ayam petelur. Jika harga telur anjlok, peternak otomatis merugi karena harga jual tidak sepadan dengan biaya pakan.
Di Kabupaten Blitar harga telur sempat naik di harga Rp 28.000 per kilogram bulan Desember lalu. Namun harga telur kembali turun hingga harga Rp 15.000 perkilogram.
Selama seminggu terakhir harga telur mulai merangkak naik dari harga Rp 16.000 hingga Rp 18.000 perkilogram.
Harga yang tidak stabil bahkan berada di bawah harga pokok penjualan (HPP) membuat peternak mengeluh merugi.
Dengan makan telur secara rutin, selain membantu para peternak juga membantu memenuhi kebutuhan gizi sekaligus meningkatkan imun tubuh di tengah pandemi. (red)