BEKASI – Dengan membawa keranda mayat, sejumlah mahasiswa se-Kota Bekasi mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bekasi. Aksi yang semula berjalan damai justru berakhir ricuh.
Aksi mahasiswa dilakukan untuk mendesak Kejari Kota Bekasi yang bekerja lamban dalam menangani aduan adanya dugaan penyelewengan dana bantuan perbaikan rumah oleh Baznas Kota Bekasi. Baznas Kota Bekasi diduga memotong dana bantuan yang seharusnya diberikan untuk satu orang senilai 17 juta rupiah. Namun hanya diberikan 5 juta rupiah dari jumlah 100 rumah. Penyelewangan dana tersebut diduga merugikan negara sebesar 1,2 milyar rupiah.
Dalam aksinya, para mahasiswa mendesak Ketua Baznas Kota Bekasi Ismail Hasan segera ditangkap.
Usai berorasi menyampaikan tuntutan, mahasiswa yang semula tertib langsung merangsek masuk ke Kantor Kejaksaan, namun dihadang petugas. Aksi saling dorong hingga saling pukul tak terelakkan. Mahasiswa yang tidak terima terus melawan hingga berujung bentrok.
Selain dugaan penyelewengan dana perbaikan Rutilahu, mahasiswa juga menuding adanya dana bantuan untuk UMKM di Kota Bekasi oleh Baznas yang juga diselewengkan oknum petugas. Mahasiswa mengancam akan turun kembali dengan massa yang lebih besar jika Kejaksaan Negeri Kota Bekasi masih tutup mata atas kasus korupsi yang terjadi di tubuh Baznas. (red)