Kemenangan yang diraih pasangan peringkat ketujuh ini tak mudah. Hal tersebut karena Greysia/Apriyani sempat memberikan tekanan balik. Tepatnya di gim kedua dan ketiga.
“Pada pertandingan ini kami belajar dari setiap pertandingan sebelumnya. Kami mencoba mengeluarkan permainan terbaik. Dengan mencoba menekan perlahan-lahan untuk keluar sebagai pemenang,” ungkap Shida saat ditemui setelah pertandingan.
Setelah unggul di gim pertama, Matsuyama/Shida kehilangan fokus di gim kedua hingga akhirnya tertinggal dengan skor 13-21. Beruntung di gim ketiga, mereka menemukan kembali bentuk permainan terbaiknya hingga bisa merebut kemenangan dengan skor ketat 23-21.
Meski menang atas ganda putri peraih medali emas Olimpiade Tokyo. Akan tetapi, wakil Jepang ini sempat membuat kesalahan yang seharusnya bisa terantisipasi. Seperti kesalahan pengembalian dan penempatan bola.
Matsuyama mengaku tertekan dengan keuletan Greysia/Apriyani, sehingga membuatnya sulit untuk fokus dan maksimal dalam menyerang dan bertahan.
“Saya bermain kurang maksimal pada hari ini. Pukulan saya kurang maksimal sehingga banyak diserang,” kata Matsuyama mengungkapkan.
Sementara Shida mengalami kondisi terbawa pola permainan Greysia/Apriyani di gim kedua sehingga tak bisa memainkan strategi yang dia inginkan.
“Namun di gim ketiga kami tampil dengan bermain lebih agresif dan menekan,” imbuh Shida.
Kemenangan atas Greysia/Apriyani mengantarkan mereka ke babak final World Tour Finals, bertemu Kim So Yeong/Kong Hee Yong dari Korea Selatan.
Matsuyama/Shida akan tmapil habis-habisan, karena dalam dua turnamen di Bali mereka belum mengeluarkan performa secara utuh dan belum pernah menang dari dua pertemuan melawan Kim/Kong.
“Saatnya untuk revans. Kami keluarkan segenap kemampuan untuk melawan Kim/Kong. Perbaiki fisik dan tenga agar bisa maksimal besok,” ujar Matsuyama. (*/rrb)