Tulungagung – Buah sawo sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, namun buah sawo hasil panen salah satu petani Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat, ini berbeda. Jaelani yang memiliki hobi di bidang penghijauan, menanam pohon sawo yang menghasilkan buah raksasa yang memiliki berat sekitar 2-3kg per biji.
Bentuk ketekunan menghasilkan sesuatu yang unik. Petan asal Desa Pelem ini berhasil menanam pohon sawo yang menghasilkan buah raksasa. Buah sawo hasil panennya memiliki berat sekitar 2-3kg per biji. Tanaman sawo tersebut merupakan jenis Mamey Sapote yang berasal dari Mexico. Bibit tanaman sawo ini juga petani dapatkan langsung dari Mexico. Proses pertumbuhan tanaman ini hingga berbuah membutuhkan waktu sekitar 6 tahun lamanya. Namun, tanaman sawo Mamey Sapote sangat mudah dalam perawatannya. Cukup dengan menyiraminya setiap hari. Sedangkan dari segi rasa, sawo Mamey Sapote memiliki rasa yang sangat unik. Buah ini memiliki perpaduan rasa antara sawo, ubi rambak, labu, dan pepaya. Bentuk sawo ini sama dengan sawo pada umumnya, hanya saja yang membedakan adalah ukurannya.
Jaelani mengatakan bahwa tanaman sawo ini unik serta tidak susah dalam perawatan. Bahkan, tanaman sawo ini tidak mudah terserang hama penyakit, walaupun membutuhkan banyak asupan air yang banyak.
Selain tanaman sawo dengan jenis Mamey Sapote, Jaelani juga menanam beberapa tanaman keluarga sawo. Yakni, rose Mamey, Cupa-cupa, dan Mamey Apple. Sedangkan, Mamey Sapote memiliki beberapa jenis, yaitu Mariam, Sappeda, Loreto, dan Pace. Buah sawo ini terjual dengan harga sekitar 150 ribu rupiah perkilo gram.
Tanaman sawo jenis Mamey Sapote ini bukan hanya buahnya saja yang dapat terjual. Pohon sawo yang sudah berusia sekitar 8 tahun bisa terjual dengan kisaran harga 10 juta hingga 27 juta rupiah. Tak hanya itu, biji sawo ini juga laku terjual dengan pasaran harga sekitar 150ribu per biji. (na)
