TULUNGAGUNG – Siswa SMK Negeri 3 Boyolangu Ciptakan Inovasi Thermogun Otomatis Pengganti Thermogun Manual Yang Dioperasikan Manusia
Era adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi covid-19, serta berlakunya penerapan protokol kesehatan, menginspirasi sejumlah siswa SMK Negeri 3 Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur, menciptakan inovasi sebuah alat pengukur suhu tubuh pengganti thermogun manual, yakni thermogun otomatis. Thermogun otomatis yang bekerja menggunakan sebuah sensor ini, dipastikan aman dalam penggunaannya, karena mengukur suhu tubuh tanpa harus kontak dengan manusia.
Penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19, turut menginspirasi 5 siswa SMK Negeri 3 Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur, dengan menciptakan alat pengukur tubuh otomatis, atau thermogun otomatis. Inovasi baru dari siswa jurusan Teknik Elektronika Industri, TEI, ini, hampir mirip dengan thermogun manual yang dioperasikan manusia, namun thermogun otomatis, tidak lagi dioperasikan oleh manusia, dan bekerja mengunakan sensor.
Untuk merakit inovasi baru ini, kelima siswa tersebut, membutuhkan waktu tidak lebih dari 1 minggu, mulai dari membuat rangka hingga pemasangan monitor LED, dan sensor suhu kontakless. Meski tidak ada kendala selama proses perakitan thermogun otomatis ini, namun kelima siswa yang tergabung dalam tim inovasi teknologi, atau inotek, sedikit kesulitan untuk mendapatkan sensor suhu kontakless, karena harus di impor dari malaysia.
Thermogun otomatis ini, dapat mengukur suhu tubuh manusia, setelah bagian dahi maupun tangan bagian dalam, didekatkan 10 centimeter di depan sensor suhu kontakless, sekitar 2 detik. Dari sensor inilah, suhu tubuh diketahui lewat monitor LED, dan jika suhu tubuh melebihi 38 derajat celcius, lampu indikator yang berada di tiang, akan menyala merah.
Sementara itu, menurut Rofiq Suyudi, kepala SMK Negeri 3 Boyolangu, inovasi dari siswanya tersebut, untuk meminimalisir penularan virus corona, karena thermogun otomatis, di rancang untuk tidak kontak langsung dengan orang lain. Prototipe thermogun otomatis ini, masih perlu adanya pengembangan lebih lanjut, sebelum di produksi massal, karena saat ini dapat membaca suhu tubuh secara akurat, hanya berada di dalam ruangan.
Rencananya, setelah dilakukan penyempurnaan lebih lanjut, thermogun otomatis karya siswa SMK Negeri 3 Boyolangu ini, akan di jual kepasaran, dan 1 unitnya diperkirakan seharga 2 koma 5 juta rupiah.