TULUNGAGUNG – Sepi kegiatan lomba HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus akibat dari pendemi covid-19, omzet perajin piala atau tropi turun hingga 30 persen

601

TULUNGAGUNG – Sepi kegiatan lomba HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus akibat dari pendemi covid-19, omzet perajin piala atau tropi turun hingga 30 persen

Hingar bingar perayaan HUT Kemerdekaan RI di masa pandemi covid-19 ini, terasa sepi di banding tahun lalu. Hal tersebut, juga dirasakan langsung oleh perajin piala atau tropi di Tulungagung, Jawa Timur, di mana omzet di 3 bulan terakhir turun hingga 30 persen, bahkan di awal bulan Agustus ini, hanyai 1 pesanan yang di terima.

Untuk memberikan penghargaan atas prestasi tertinggi seseorang, baik di ajang perlombaan maupun lomba tertentu, pemberian tropi, merupakan salah satu cara yang tepat. Ternyata peluang tersebut, dapat di tangkap oleh Imam Mahfudin, perajin batu marmer, desa Campurdarat, kecamatan Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur, membuat piala atau tropi dari batu marmer.

Potongan batu marmer berasal dari sisa-sisa perusahaan marmer yang tidak terpakai, di potong sesuai piala yang akan di buat, mulai ukuran 8 centimeter hingga 16 centimeter. Potongan batu marmer inilah, kemudian di bubut sesuai bentuk piala yang akan di buat, dan sekaligus proses penghalusan yang siap di rakit.

Batu marmer yang digunakan untuk tiang piala, dan di sambung dengan figur sesuai keinginan pemesan, biasanya jelang bulan Agustus, yakni bulan Juni hingga Agustus, sangat ramai pesanan, khususnya dari instansi pemerintah maupun swasta, sebagai hadiah lomba peringati HUT RI, 17 Agustus. Saat ini, di HUT ke-75 RI, masih menerima 1 pesanan, namun beberapa reseller, tetap minta pengiriman, untuk stok jika tiba-tiba ada kegiatan perlombaan Agustusan.

Sepinya pesanan piala, membuat omzet per bulan turun hingga 30 persen, padahal dalam periode yang sama, sebelum wabah virus corona, mulai bulan Juni hingga Agustus, rata-rata omzet yang dapat diperoleh lebih dari 200 juta per bulan. 

Tidak hanya offline, pemasaran produk piala Imam Mahfudin ini, juga dipasarkan secara online, yang telah tersebar merata di seluruh Indonesia. Piala atau tropi tersebut, oleh Imam Mahfudin, di banderol mulai dari 75 ribu per set hingga 300 ribu rupiah  per set.